Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
79
pola pikir serta perilaku yang dipengaruhi oleh global, regional
dan naslonal yang keluar dari persfektif wawasan nusantara,
untuk mencegah terjadinya disintegrasl bangsa, maka sosialisasi
terkait dengan hal tersebut diatas harus ditingkatkan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara karena
kelangsungan hidup bangsa dan negara (national survival)
merupakan tanggung jawab (hak dan kewajiban) setiap warga
negara. Tidak ada suatu negara dan bangsa (nation state) yang
abadi apabila setiap unsur bangsanya hams tumt membela dan
tidak mungkin kita akan meminta bangsa lain untuk membela
bangsa dan negara kita tanpa adanya pamrih, oleh sebab itu
sosialisasi tentang wawasan bela negara harus dapat diwujudkan
diberbagai sektor temtama pada level pemerintah dan
pemerintahan daerah serta para elit politik maupun seluruh
komponen bangsa yang melaksanakanan otonomi daerah agar
tidak keluar dari bingkai NKRI.
d) Pendidikan dan latihan wawasan kebangsaan, cinta tanah
air dan bela negara harus selalu dilakukan untuk meningkatkan
nilai-nilai nasionalisme yang rendah akibat pembahan linkungan
strategis sehingga dapat membah pola pikir, pola sikap dan pola
tindak yang ditinjau dari persfektif wawasan nusantara, untuk
mencegah terjadinya disintegrasi bangsa dimulai dari sejak usia
dini, tingkat pendidikan dasar (SD), SMP, SMU dan Perguman
Tinggi serta terhadap aparatur pemerintahan dan penyelengara
negara sesuai tingkatan keilmuanya maupun pendidikan non
formal terhadap seluruh masyarakat baik pada tingkat RT, RW,
desa, kecamatan dan seterusnya. Melalui pendidikan dan latihan
tersebut diharapkan akan meningkatkan wawasan kebangsaan,
cinta tanah air dan bela negara serta dapat meningkatkan mental
dan karakter seluruh warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam pelaksanaan
otonomi daerah, dimana sesuai dengan pasal 9 ayat (2) UU Rl
No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara, keikutsertaan

