Page 4 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 4

58

     agar putusannya tidak menyebabkan timbulnya dis integrasi
     bangsa.
4. Hakim yang demokratis dan menjunjung tinggi hukum dan hak
     asasi manusia.

          Sifat demokratis telah berakar dalam masyarakat Indonesia
     dan merupakan unsur kepribadian bangsa Indonesia.Sikap dan
     perilaku demokratis yang dilandasi nilai dan semangat
     kerakyatan merupakan karasteristik bangsa Indonesia. Sikap
     kerakyatan tercermin dalam perilaku yang mengutamakan
     kepentingan masyarakat dan negara, tidak memaksakan
     kehendak kepada orang lain, mengutamakan musyawarah untuk
     mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
     bersama bangsa, beritikad baik dan bertanggung jawab dalam
     melaksanakan keputusan bersama, menggunakan akal sehat
     dan nurani luhur dalam melakukan musyawarah, berani
     mengambil keputusan yang secara moral dapat
    dipertanggungjawabkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa
    serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Prinsip musyawarah
     untuk mufakat sebagaimana inti dari sila keempat dari Pancasila
     ini telah diamalkan di kalangan Hakim karena pada pokoknya
    Hakim dalam memeriksa dan memutuskan suatu perkara harus
    dilakukan oleh majelis Hakim yang terdiri minimal tiga orang
    Hakim dan maksimal lima orang Hakim, kecuali dalam perkara -
    perkara tertentu yang dikecualikan oleh Undang-Undang,
    misalnya dalam perkara peradilan anak dan perkara tindak
    pidana ringan yang diperbolehkan ditangani oleh Hakim tunggal.
    Selanjutnya putusan harus diambil berdasarkan azas
    musyawarah untuk mencapai mufakat, hanya dalam hal tidak
    ada kesepakatan barulah boleh dilakukan voting atau
    pemungutan suara.
5. Hakim yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan.

          Keadilan harus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat
    Indonesia agar dapat memajukan kesejahteraan dan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9