Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
55
sukarelawan Islam dari seluruh dunia, termasuk dari Asia Tenggara.
Gerakan Salafi-Wahhabi yang lama terlelap dalam gerakan Salafi Dakwah
berikutnya berubah haluan dengan menciptakan kader-kader yang militan
dalam aliran Salafi-Jihadi. Maka Afganistan menjadi kamp latihan pertama
untuk menghasilkan kader-kader muda militan Salafi-Jihadi, dimana
pesertanya berasal dari seluruh dunia. Pemerintah Saudi membiayai
Mujahidin melalui Islamic International Relief Organisation (URO) dan Muslim
World League (MWL).129
Dari Afganistan, Salafi Jihadi menyebar ke Timur-Tengah, Asia Selatan
(Pakistan, Kashmir, India), Asia Tengah (Chechnya, Tajikistan, Xinjiang
China), dan Asia Tenggara (Philipina, Malaysia, Thailand, Singapura dan
Indonesia). Di Asia Tenggara, gerakan Salafi-Jihadi berkolaborasi dengan
kelompok lokal dan ideologi gerakannya banyak yang sudah didekorasi
dengan pemikiran-pemikiran Al-Qaeda. Beberapa kelompok teroris yang
berawal dari ideologi Salafi adalah Hamas (Palestina), Abu Sayyaf (Moro),
Jamaah lslamiyah (Indonesia, Malaysia, Singapura), Jamaah Ansharut
tauhid (Indonesia).
Salafi-Wahhabi di Asia Tenggara banyak bergerak dalam bidang
pendidikan, dakwah, Ormas, dan yang ekstrim adalah mendirikan kelompok
teroris. Dalam bidang pendidikan di Indonesia, gerakan Salafi Wahhabi
banyak bersinggungan dan konflik dengan lembaga pendidikan NU dan
Muhammadiyah.130 Ide pembaruan Salafi-Wahhabi pertama kali dibawa
masuk Indonesia oleh beberapa ulama asal Sumatra Barat pada awal abad
ke-19. Inilah gerakan Salafiyah pertama di Asia Tenggara yang kemudian
lebih dikenal dengan Gerakan Paderi, yang dipimpin Tuanku Imam Bonjol
pada 1803-1832. Di Indonesia modern, pada tahun 1980-an dapat dikatakan
sebagai tonggak awal kemunculan gerakan Salafi Tarbiyah modern, oleh
alumnus Saudi Arabia yang didanai oleh Yayasan LIPIA. Tokoh-tokoh Salafi
Indonesia generasi pertama adalah Ja’far Umar Thalib, Yazid Abdul Qadir
Jawwaz (Bogor), Abdul Hakim Abdat (Jakarta), Muhammad Umar As-Sewed
(Solo), Ahmad Fais Asifuddin (Solo), dan Abu Nida (Yogyakarta). Nama-
129 D irectorate-G eneral o f European Union, The Involvem ent o f Salafi-W ahhabi in the Support and Supply
A rm s to the R e b b et Group A round the World, online di http:/A/vww.europarl.europa. eu/delegations/lt/
studiesdow nload.htm l?languageD ocum ent=EN&file=94079 (diunduh 13 September 2013)
130 W askito, Abu M uham m ad, M endam aikan Ahlus Sunnah di Nusantara, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2013,
hal. 7 2-87

