Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
59
TABEL IV USD00°
REALISASI COST RECOVERY %
96,37%
Tahun Anggaran Realisasi 87,30%
2008 95,13%
2009 9,690,378 9,338,932 98,25%
2010 89,08%
2011 10,307,675 8,998,196
2012
11,499,471 10,939,880
Sumber: BPK
15,485,943 15,214,925
17,492,154 15,581,670
22. Kontribusi Optimalisasi Sistem Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi Nasional terhadap Ketahanan Energi dan Kontribusi
Ketahanan Energi terhadap Ketahanan Nasional
a. Kontribusi Optimalisasi Sistem Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi Nasional terhadap Ketahanan Energi
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ketahanan energi mencakup
tiga aspek yakni ketersediaan energi (availability), kemampuan untuk
membeli (affordability) dan akses bagi pengguna energi (accessibility).
Sistem pengelolaan kegiatan usaha hulu migas yang optimal akan memberi
kontribusi pada ketiga aspek ketahanan energi tersebut melalui (1) perkuatan
peran perusahaan migas nasional, (2) sinkronisasi dan sinergi instansi
pemerintah pemangku kepentingan kegiatan hulu migas, (3) peningkatan
produksi migas dan (4) paradigma sektor migas sebagai lokomotif
pembangunan nasional.
Peningkatan peran perusahaan migas negara sebagai operator
pengelola Wilayah Kerja migas (dengan menggunakan Kontrak Bagi Hasil)
akan meningkatkan volume bagi hasil bagian Negara karena penggantian
biaya (cost recovery) dan bagi hasil (contractor share) dalam bentuk in-kind
seluruhnya diperuntukkan bagi Negara. Bagian Negara yang meningkat
tersebut akan diolah dalam kilang minyak domestik untuk meningkatkan
pasokan BBM nasional.
Selanjutnya, terciptanya sinkronisasi dan sinergi instansi pemerintah
terkait dalam pengelolaan kegiatan hulu migas akan mendorong

