Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

nasional.17 Ketiga, persoalan akut beban subsidi BBM akan bisa
          diringankan, jika Perusahaan Migas Negara menguasai sebagian besar usaha
          hulu migas yang merupakan pemasok aliran migas nasional.

                    Peran kapasitas nasional untuk mendukung kegiatan usaha hulu migas
          juga masih kurang optimal. Kandungan lokal barang dan jasa pendukung
          migas yang diukur dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) masih
          jauh dari yang diharapkan. Sebagai contoh, dalam tahun 2012, komitmen
          pengadaan barang dan jasa di sektor hulu migas sebesar USD 16.61 miliar,
          tetapi hanya USD 2,52 juta (kurang dari 1%) yang melalui BUMN (Purba,
          2013). Fenomena yang sama terjadi untuk peran perbankan nasional dan
          keikutsertaan Sumber Daya Manusia nasional dalam mendukung kegiatan
          hulu migas.

          b. Lemahnya Sinergitas dan Sinkronisasi Kewenangan Kementerian dan
          Lembaga (K/L) Pemerintah Terkait untuk Mendorong Penciptaan Nilai
          Tambah dalam Kegiatan Hulu Migas

                   Lemahnya sinergitas dan sinkronisasi antar K/L Pemangku
         Kepentingan industri hulu migas mengakibatkan banyaknya perizinan yang
         harus dipenuhi oleh pelaku usaha migas. Seperti dijelaskan sebelumnya, izin
         untuk mengurus kegiatan usaha migas sangat banyak. Hanya untuk kegiatan
         eksplorasi saja dibutuhkan sedikitnya 69 kluster perijinan dari instansi
         pemerintah seperti Kementerian ESDM, Kementerian Kehutanan,
         Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kelautan, Badan Pertanahan
         Nasional, BPHMigas, SKKMigas serta Pemerintah Daerah18. Hal ini sangat
         berbeda dengan apa yang terjadi di negara tetangga seperti China dan
         Vietnam dimana investor sangat memudahkan dalam pengurusan perizinan
         untuk kegiatan hulu migas.19

    Hal ini dimungkinkan karena tidak ada m igas yang diserahkan ke Kontraktor (A sing) untuk
mengembalikan biaya operasional yang sudah dikeluarkan (C ost R ecovery) dan bagi hasil (equtiy
share).
18 http://migasreview.com/indonesia-bisa-contoh-perizinan-migas-dari-china-vietnamJitml diunduh
tanggal 17 Juni 2014 pukul 19.10
19 ibid
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11