Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
ras, dan gender... Melalui saling pemahaman ini diharapkan tidak akan lagi
berbagai stereotip yang membedakan secara tajam antara ‘kami’ dari
‘mereka, di mana ‘kami’ adalah yang unggul atau superior, dan ‘mereka’
adalah asor/hina.”23
13. Implikasi Program Deradikalisasi Terhadap Ketahanan Ideologi Dalam
Menghadapi Terorisme dan Ketahanan Nasional Saat ini.
Dari uraian di atas, maka implikasi program deradikalisasi tehadap
ketahanan ideologi bangsa dalam menghadapi terorisme dan ketahanan nasional
dapat dilihat melalui analisa terhadap berbagai aspek yang terkait dengan
penanggulangan terorisme pada umumnya. Hal ini disebabkan karena program
deradikalisasi merupakan salah satu sub-set dari penanggulangan terorisme di
Indonesia yang masih belum lama diselenggarakan. Dari hasil analisa tersebut
kemudian dapat dikemukakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan
harus dipecahkan sehingga dapat memerkuat ketahanan ideologi bangsa dan
ketahanan nasional.
a. Aspek Politik Penanggulangan Terorisme
Terorisme yang terjadi di Indonesia dalam lebih dari satu dasawarsa
terakhir berdampak strategis bagi kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara, khususnya dalam bidang politik. Reformasi yang bergulir semenjak
1998 dimaksudkan untuk melakukan transformasi sistem politik sehingga
mampu untuk menjadi wahana bagi proses demokratisasi sebagaimana
diamanatkan oleh U U D NRI 1945. Masa transisi yang seharusnya segera
beranjak kepada masa konsolidasi demokrasi, temyata tidak berjalan
sebagaimana diinginkan sehingga menciptakan ketidak seimbangan dari
apa yang menjadi kehendak rakyat dan kinerja penyelenggara negara
(cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif).
Kondisi tersebut menjadi sangat rawan dan mudah dimanfaatkan
oleh kelompok-kelompok kepentingan yang sejak lamai ingin merubah
consensus nasional, berupa landasan negara dan ideologi nasional
Pancasila dan bentuk negara kesatuan Republik Indonesia (N K R I) yang
23Suparlan, Parsudi. Ilmu Kepolisian. Jakarta: YKIK, hal. 347-49.
33

