Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

9

 kita melihat rentang 0-10 yang digunakan oleh Tranparency International.
 Indonesia hanya lebih baik dari Pakistan (2,2), Kamboja (2,1), Bangladesh (2,0)
 dan Myanmar (1,9) untuk sekedar menyebut beberapa negara di kawasan Asia.
 Negara-negara seperti Singapura (9,4), Hongkong (8,3), Jepang (7,6), Korea
 Selatan (5,1), Thailand (3,6) dan Vietnam (2,6) berada di atas Indonesia.
Genderang perang melawan korupsi sudah ditabuh oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono tetapi celakanya indeks persepsi korupsi 2007 justru
menempatkan Indonesia pada angka yang lebih buruk 2,3. Praktis Indonesia
tidak beranjak maju di mata para responden survey, Indonesia masih jadi surga
bagi korupsi.8

         Seluruh rangkaian problematika di atas, menyebabkan terjadinya krisis
kepercayaan pada pemerintah dan menurunnya rasa kebangsaan serta
nasionalisme dalam kehidupan masyarakat. Dalam upaya menganalisa dan
memecahkan berbagai persoalan ini, diperlukan landasan berpikir yang
komprehensif integral, dalam arti melihat berbagai permasalahan itu tidak
secara parsial tetapi memandang secara utuh dan menyeluruh. Salah satu
jalan keluar untuk dapat lepas dari berbagai persoalan di atas, adalah melalui
aktualisasi dan implementasi wawasan kebangsaan dan nilai-nilai nasionalisme
pada seluruh elemen masyarakat terutama generasi muda, dan harus berada
dalam perspektif paradigma nasional Bangsa Indonesia. Adapun paradigma
nasional tersebut m eliputi: Pancasila sebagai landasan idiil, UUD 1945 sebagai
landasan konstitusional, Wawasan Nusantara sebagai landasan visional,
Ketahanan Nasional sebagai landasan konsepsional dan Peraturan Perundang-
undangan sebagai landasan operasional.

           Republik Korupsi, Todung Mulya Lubis, Republika 27 Agustus 2003.
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14