Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15
29
Indonesia m endapat pengakuan Internasional sebagai negara
kepulauan. Apabila cara pandang bangsa Indonesia yang
berwawasan bahari tersebut luntur, sangat berpengaruh
terhadap upaya m embangun cinta bahari terhadap generasi
muda dan generasi yang akan datang, sehingga berpengaruh
pula terhadap Ketahanan Nasional.
2) Aspek Demografi. Penataan penempatan penduduk
Indonesia masih berebut ingin di Pulau Jawa, sebagai akibat
dari adanya kesenjangan pembangunan dan pengelolaan
pulau-pulau kecil. Sehingga m asyarakat cenderung
m erasakan laut masih merupakan sebagai pemisah antar
pulau karena kurangnya pembangunan kekuatan dan
kem am puan perhubungan laut. ' Masih tingginya angka
kemiskinan, pengangguran serta masih banyaknya konflik
baik yang berlatar belakang ekonomi, politik maupun sosial
budaya adalah merupakan gambaran bahwa kesejahteraan
m asyarakat karena lem ahnya cinta bahari dalam penataan
pemerataan penduduk.
M em perhatikan integritas demografi maritim para
pendahulu bangsa, maka dapat dihayati kebesaran
M ahapatih Gajah M ada dengan jajaran lautnya dipimpin
Jaladipati Nala sebagai pahlawan pemersatu Nusantara, pada
abad ke-14 m am pu m enjadikan Kerajaan Majapahit memiliki
kekuasaan besar di Asia Tenggara. Kemudian, Perdana
Menteri lr. Djuanda menunjukkan identitas maritim
Pemerintah Rl yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda, pada
tanggal 13 Desem ber 1957 melalui deklarasi mengklaim
seluruh perairan antar pulau di Indonesia. Deklarasi Djuanda
m erupakan pem yataan jati diri sebagai negara kepulauan,
dim ana laut bukan lagi dianggap sebagai pemisah melainkan
menjadi penghubung antar pulau dan rakyat di seluruh
Indonesia.

