Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14

28

           bahari yang mendalam guna memperkokoh Ketahanan Nasional.
           Ditinjau dari aspek Astagatra sebagai parameter, dapat digambarkan
           sebagai berikut:

                     1) Aspek Geografi. Negara Kesatuan Republik
                    Indonesia (NKRI) berada pada bujur 94° - 45’ BT sampai
                    dengan 141° - 15’ BT (panjang wilayah dari Barat ke Timur
                    5.066 km) dan antara lintang 06° - 08’ LU sampai dengan 11°
                    - 1 5 ’ LS (lebar wilayah dari utara ke selatan 1.885 km) Posisi
                    geografi tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara
                    kepulauan terbesar di dunia. Mengacu pada Undang-Undang
                    Nomor 17 Tahun 1985, luas wilayah NKRI adalah 8.287.520
                    km2, terdiri dari luas daratan 2.027.087 km2, dan luas wilayah
                    perairan Indonesia 6.260.433 km2 meliputi wilayah laut
                    kepulauan 2.953.633 km2, luas laut tentorial 328.960 km2, dan
                    Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) seluas 2.977.840 km2. NKRI
                    adalah negara dengan bentuk wilayah maritim terbesar di
                   dunia, atau dikenal juga dengan negara kepulauan
                  (Archipelagic State), terdiri dari 17.504 buah pulau besar dan
                    kecil11.

                             Mencermati tinjauan sejarah, cara pandang bangsa
                    Indonesia yang dapat menjadi acuan dalam mewujudkan
                   kehidupan bahari yang sesuai dengan realita geografi
                   diantaranya adalah pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya,
                   Kerajaan Majapahit dan perjuangan Deklarasi Djuanda.
                   Dengan kepedulian terhadap kehidupan bahari, Kerajaan
                   Sriwijaya memiliki kemampuan perdagangan dengan
                   menguasai Selat Malaka, Kerajaan Majapahit mampu
                   menyatukan wilayah Nusantara yang sangat luas.
                   Selanjutnya Deklarasi Djuanda berhasil memperjuangkan

11 Sumber: Dinas Hidro Oseanografi TNI AL 2007, Jumlah semula 17.508 pulau,
berkurang empat pulau karena perubahan politik dengan Malaysia: P. Sipadan dan
P. Ligitan di perairan Sulawesi, perubahan politik lepasnya Timor-Timur P. Kambing
(P. Atauro) dan P. Yako di Selat Wetar, dan diperkirakan akan tenggelam karena proses
abrasi: P. Dapur, P. Ubi Kecil, P. Ubi Besar, P. Nirwana, dan P. Ayer Kecil di Kep.Seribu.
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18