Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7

21

mengukur pertumbuhan ekonomi, adalah produk domestik bruto (PDB).
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah nilai pasar semua barang dan jasa
akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu
(Mankiw, 2004). Dalam konsep regional Produk Domestik Bruto dikenal
sebagai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB merupakan
indikator ekonomi makro suatu daerah, yang menggambarkan ada atau
tidaknya perkembangan perekonomian daerah. Dengan menghitung PDRB
secara teliti dan akurat baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai keberhasilan
pembangunan di suatu daerah, yang memperlihatkan laju pertumbuhan
ekonomi yang mewakili peningkatan produksi di berbagai sektor lapangan
usaha yang ada (Saggaf, 1999).

         Berdasarkan rumusan pengertian di atas, maka dalam konsep
regional, pertumbuhan perekonomian daerah adalah angka yang
ditunjukkan oleh besarnya tingkat pertumbuhan produk domestik regional
bruto suatu daerah yang diukur atas dasar harga konstan. Bagi suatu
daerah provinsi, kabupaten/kota gambaran PDRB yang mencerminkan
adanya laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam data sektor-sektor
ekonomi yang meliputi pertanian, pertamoangan dan penggalian, industri
pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan
restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa
perusahaan dan jasa-jasa lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
data konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal
bruto, perubahan persediaan, ekspor dan impor.

         Menurut Todaro (2003) terdapat tiga faktor atau komponen utama
dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa, ketiganya adalah:
Akumulasi modal yang meliputi semua bentuk atau jenis investasi baru yang
ditanamkan pada tanah, peralatan fisik dan modal atau sumber daya
manusia, Pertumbuhan penduduk beberapa tahun selanjutnya yang akan
memperbanyak jumlah akumulasi kapital, kemajuan teknologi

         Model pertumbuhan neoklasik dipelopori oleh Robert M. Solow pada
tahun 1950-an. Model pertumbuhan ini telah di-terapkan dalam berbagai
studi empiris di banyak negara. Asumsi dasar yang dipakai dalam model ini
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12