Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
35
mengurangi pengangguran. Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan tidak
dapat menikmati pemulihan ekonomi, karena mereka tidak memiliki
pendapatan untuk dibelanjakan. Karena itu, lapangan kerja bukan hanya
merupakan mesin penggerak pembaruan ekonomi, tetapi juga sebuah hasil
dari proses pemulihan ekonomi. Namun walaupun masalah kemiskinan dan
pengangguran sangat penting, tetapi Pemerintah dan Pemerintah daerah
kurang mempunyai komitmen untuk menciptakan lapangan kerja baru,
melalui berbagai perluasan peluang kerja multi sektor baik formal maupun
non formal.
Tingkat pengangguran masih cukup tinggi di kabupaten dan kota
yang mencerminkan bahwa kegiatan perekonomian yang berkembang di
setiap kabupaten/kota kemampuannya belum optimal dalam
mendayagunakan angkatan kerja lokal, atau sebaliknya angkatan kerja lokal
tersebut memiliki kemampuan yang lemah untuk mengakses peluang kerja
yang berkembang. Dengan demikian, permasalahan mendasar terkait
dengan lapangan pekerjaan adalah masih relatif rendahnya tingkat
pendidikan sebagian masyarakat di daerah. Di pihak lain, perkembangan
lapangan usaha baru, baik yang digerakan oleh investasi maupuan
kebijakan pembangunan, pada gilirannya menuntut kualitas SDM yang
memadai. Bila kualitas SDM tidak sesuai dengan perkembangan dunia
usaha, hasilnya adalah pengangguran yang menjadi salah satu sumber
timbulnya kemiskinan.
Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah
besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS
Februari 2012, jumlah penganggur terbuka tercatat sebanyak 9,43 juta
orang (8,46%) per Agustus 2011 berjumlah 9,39 juta orang ( 8,39 %) dari
total angkatan kerja sekitar 111,4 juta orang. pengangguran terbuka
didominasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) besar 17,26 %,
Sekolah menengah Atas (SMA) sebesar 14,31 %, Perguruan Tinggi (PT)
12,59%, Diploma 11,21 %, lulusan SMP, 9,39 % dan lulusan Sekolah Dasar
(SD) 4,57 %, dari jumlah penganggur.
Jumlah penganggur tersebut diperkirakan akan bertambah dengan
adanya krisis keuangan global sebesar 20 juta orang sehingga dari jumlah