Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
78
Diperlukan penanganan yang lebih serius guna
mengantisipasi konflik dari adanya perilaku yang kurang baik dalam
proses pelaksanaan pesta demokrasi rakyat yang dilakukan oleh
para elit politik, maupun pengusaha-pengusaha yang bersaing
secara tidak sehat. Pengertian koi iflik adalah perselisihan mengenai
nilai-nilai atau tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status,
kekuasaaan dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya
tidak mencukupi, dimana pihak yang berselisih tidak hanya
bermaksud untuk memperoleh barang yang diinginkan, melainkan
juga menonjolkan, merugikan atau menghancurkan lawan mereka.
Menurut Ketua Mahkamah Konstitusi (Mahfud MD) dari 44
pelaksanaan pemilukada di Indonesia pada tahun 2010, sekitar 27
daerah yang melaporkan gugatan adanya indikasi kecurangan pada
proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Jumlah yang besar
lebih dari 50% pemilukada berpotensi konflik bila tidak secara dini
mendapat penanganan. Selain itu juga diharapkan sesegera
mungkin mencari altematif kebijakan dalam rangka mengantisipasi
berkurangnya jumlah pemilih pada periode berikutnya.
Beberapa penyebab konflik dalam Pemilukada, antara lain :
(1) Desain dan filosofi sistem Pemilukada langsung yang sentralistis
membuka peluang intervensi pusat, (2) Kesalahan penafsiran
terhadap implementasi UU yang mengatur persoalan pemilukada,
(3) Lemahnya institusionalisasi demokrasi di tingkat lokal (KPUD)
yang menjadi faktor dominan timbulnya konflik antar kekuatan politik,
sehingga aturan main berdemokrasi sering berubah, berbeda-beda,
dan tidak ditaati karena bergantung pada persepsi pusat yang
menentukan hasil akhir proses politik di tingkat lokal, (4) Pembagian
daerah pemilihan terkait dengan perebutan basis massa, (5)
Politisasi simbol-simbol primordial misalnya melalui mobilisasi etnik
maupun pemunculan isu putra daerah, (6) Pertarungan kepentingan
antarelit lokal dan penguasaan kapital memungkinkan konflik di level
elit turun ke level massa yang mewujud dalam bentuk bentrokan
antar massa pendukung.