Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

50

    kendala dalam peningkatan ketahanan pangan nasional karena
    membutuhkan investasi maupun biaya yang sangat tinggi dalam
   perdagangan dan pemasaran antar pulau.
2) Dalam aspek SKA, dengan banyaknya keragaman jenis SKA dengan
   sebarannya yang tidak merata membutuhkan investasi yang tidak sedikit
   dalam pembangunan teknologi pertanian khususnya pengelolaan lahan
   sawah dan sarana prasarana sebagai pendukung pengembangan industri
   pengolahan pangan nasional yang berdaya saing. SKA khususnya sawah
   tidak dipahami sebagai rahmat Tuhan sehingga terjadi kesalahan dalam
   pengelolaannya dan melakukan alih fungsi.
3) Dalam aspek demografi, dengan tidak meratanya sebaran penduduk,
   tingginya laju pertumbuhan penduduk, masih rendahnya kualitas SDM
   dilihat dari tingkat pendidikan, kesehatan, keterampilan, jiwa
   kewirausahaan akan menghambat pembangunan peningkatan ketahanan
   pangan nasional menuju kemanddirian bangsa.
4) Dalam aspek ideologi, kendalanya adalah reaktualisasi jiwa dan nilai-nilai
   luhur Pancasila sebagai dasar peraturan dan undng-undang masih rendah
   dalam seluruh komponen masyarakat. Sehingga kurangnya keteladanan
   dalam implementasinya baik oleh pimpinan formal maupun informal
   khususnya dalam pengelolaan lahan sawah. Hal ini juga karena tidak
   adanya lembaga khusus yang mengkaji, mensosialisasikan dan
   mengevaluasi implementasi niliai-nilai Pancasila.
5) Dalam politik penyelenggaraan pemerintahan menuju Indonesia yang
   makmur dan sejahtera, masih dihadapkan pada permasalahan belum
   kondusifnya peranan pemerintah dalam pembangunan, keberlakuan
    pembangunan masih ditentukan dengan kepentingan politik, koordinasi
    kebijakan implementasi, persepsi yang tidak sama dan konflik
    kepentingan di berbagai tingkat pemerintahan, pemangku kepentingan
    dan dunia usaha. Arus demokratisasi yang melahirkan desentralisasi
    belum mampu menjawab persoalan pokok peningkatan kesejahteraan
    masyarakat pedesaan, dikarenakan pengelolaan sawah dilakukan tidak
    berdasarkan Pancasila. Tuntutan pemekaran wilayah (otonomi daerah)
    diikuti praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) dalam kehidupan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11