Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12
82
mencerminkan semangat ukhuwah tanpa membedakan identitas
suku, agama, ras yang dapat dijadikan contoh teladan oleh
masyarakat. Sehingga prilaku, sikap, dan tindakannya bisa
mengakomodir setiap permasalahan yang muncul di tengah
masyarakat dan dapat menyeselesaikannya secara adil dan
bijaksana sesuai dengan tingkat permasalahannya. Dalam pepatah
Minangkabau dinyatakan “lamak dek awak katuju dek urancf (enak
bagi kita juga setuju bagi orang lain”. Maksudnya adalah prilaku
dan tindakan bukan hanya untuk kesenangan diri sendiri dan
keluarga atau kelompoknya harus juga dapat berlaku umum untuk
orang lain. Dengan perkataan lain bahwa sesuatu yang enak pada
pemimpin hal itu juga yang diharapkan masyarakatnya.
11) Para pemimpin formal nasional terutama Kemenkoinfo mampu
memanfaatkan forum media massa baik media cetak maupun
elektronik dengan harapan bisa memberi keseimbangan berita-
berita negatif mengenai nilai-nilai sila dari Pancasila. Dengan
adanya keseimbangan berita dan opini tersebut menjadikan
masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat dan benar
berdasarkan Pancasila terutama dalam pengelolaan lahan sawah
guna mewujukan ketahan pangan.
12) Para pemimpin formal terutama Kemenkoinfo dan pimpinan
informal nasional mampu memberikan pemahaman dan
penghayatan serta mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
dengan menggunakan media elektronik dengan improvisasi
kegiatan dan contoh penghayatan nilai-nilai Pancasila. Sehingga
dengan prilaku penghayatan oleh para pemimpin memudahkan
masyarakat mencontoh memahami, menghayati dan
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila tersebut dalam
kehidupan mereka sehari-hari.
13) Para pemimpin formal dan informal nasional harus selalu
menghormati, menjunjung tinggi nilai-nilai budaya masyarakat yang
sejalan dengan Pancasila. Penghormatan akan nilai-nilai budaya
setempat akan menambah penghormatan masyarakat dengan