Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5
75
Perguruan Tinggi secara terus menerus melakukan pengkajian dan
memodivikasi beberapa metode sosialisasi, pendidikan dan
penataran nilai-nilai Pancasila. Beberapa metode pada masa lalu
yang dianggap baik agar diadobsi sedangkan yang tidak baik
dilakukan revisi dalam proses pembelajaran berikutnya. Sehingga
dengan adanya beberapa metode menjadikan sosialisasi, pelatihan
dan penaratan nilai-nilai Pancasila menjadi lebih variatif dan tidak
menoton serta tidak terkesan indoktrinasi sebagai mana pada
zaman orde baru.
12) Pemerintah Pusat seluruh Kementerian dan Pemerintah Daerah
terlebih dahulu mensosialisasikan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai Pancasila ke pada aparatur pemerintah.
Aparatur (TN I, POLR I dan P N S ) merupakan abdi negara dan abdi
masyarakat yang dalam kehidupan bangsa Indonesia saat ini
masyarakat masih tetap menjadi aparatur sebagai pedoman dalam
bermasyarakat. Aparatur negara diharapkan sebagai gerbang
pertama yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian
akan lebih cepat dan lebih mudah mendapatkan kelompok
masyarakat yang dapat mengahayati dan mengamalkan nilai-nilai
Pancasila yang benar.
b. Upaya pada Strategi-2 (Membuat lembaga khusus yang berfungsi
untuk menggali, mengembangkan, mengevaluasi dan
mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila dalam tatanan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan cara
mengoptimalkan lembaga yang ada, mensinergikan atau
membentuk lembaga yang baru). Dari strategi kedua, dapat dilakukan
upaya-upaya sebagai berikut:
1). Pemerintah Pusat melalui Kemenkopolhukam, Kemendagri,
bersama Legislatif berkoordinasi dan bekerjasama dalam
membentuk lembaga atau badan yang khusus menangani
implementasi nilai-nilai Pancasila. Dengan adanya lembaga khusus
ini maka upaya implementasi nilai-nilai Pancasila lebih fokus, baik