Page 15 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 15

81

daerah, khususnya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Karena akhir-
akhir ini tumbuh kecenderungan di kalangan konsumen untuk
mementingkan cita rasa yang baik dan khas dari suatu produk yang
dapat diidentifikasi dengan jelas asal-usul geografisnya (geographical
traceable). Indikasi Geografis pada praktiknya dikenali oleh
konsumen sebagai tanda tempat asal suatu barang dimana ciri khas
dan kualitas diketahui berbeda dengan barang serupa yang berasal
dari daerah lain. Untuk produk atau barang yang memiliki kekhasan,
konsumen pun biasanya lebih tertarik dan rela membayar diatas
harga normal karena originalitas (keasliannya), kualitas, dan reputasi
yang melekat pada barang tersebut. Hal inilah yang perlu disiasati
oleh produsen untuk memiliki data dan informasi yang lengkap
mengenai produk yang ditawarkannya.
Dalam kaitan pengembangan basis data ini, maka diperlukan
kebijakan yang mampu menggerakkan segenap institusi dan instansi
terkait, khususnya di daerah untuk melakukan pendataan tentang
produk-produk daerah yang potensial dimasukkan sebagai produk
indikasi geografis. Banyak daerah yang masih tidak atau belum
memiliki data mengenai komoditas dan produk pertanian tanaman
pangan unggulan daerahnya, yang potensial untuk didaftarkan
sebagai produk indikasi geografis. Sehingga ketika terbuka
kesempatan untuk pendaftaran, sebagian besar daerah masih belum
siap dan masih harus melakukan pendataan atau pendataan ulang.
Namun, banyak juga daerah yang hanya melihat suatu produk dari
nilai komersialnya semata-mata, sehingga lebih mengutamakannya
sebagai produk asli daerah, sementara produk lain yang memang
nilainya tidak terlalu “sexy” untuk meningkatkan pendapatan daerah,
kemudian dinomorduakan. Sebagai contoh, beberapa daerah
memilih untuk mengedepankan sektor pertambangan sebagai ikon
ekonomi daerahnya daripada hasil pertanian. Oleh karena itu,
strategi untuk mewujudkan perlindungan indikasi geografis berbagai
produk khas Indonesia, tidak terlalu mengkaitkannya dengan ukuran
dan nilai ekonomis-komersial semata-mata. Karena pada dasarnya
   10   11   12   13   14   15   16   17   18