Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

35

         berbasis sektor pertanian, dan itu akan berpengaruh kepada -
         peningkatan pasokan sumber pangan, pengembangan sektor pertanian
         dan industri pengolahannya.

                  Apabila diamati beberapa hal yang mengakibatkan
         pemberdayaan masyarakat belum optimal adalah, pertama,
         keterbatasan prasarana dan belum adanya mekanisme kerja yang
         efektif di masyarakat dalam merespon adanya kerawanan pangan
         terutama. Kedua, keterbatasan keterampilan dan akses masyarakat
         miskin terhadap permodalan, teknologi, informasi pasar dan sarana
         pemasaran meyebabkan mereka kesulitan mengembangkan produksi
         pangan lokal. Ketiga, kurang efektifnya program pemberdayaan
         masyarakat yang selama ini bersifat top down karena kurang
         memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan kemampuan masyarakat yang
         bersangkutan, terutama pada masyarakat yang tinggal di daerah
         terpencil dan terisolir. Keempat, belum berkembangnya sistem
         pemantauan kewaspadaan pangan dan gizi secara dini dan akurat
         dalam mendeteksi kerawanan pangan dan gizi pada tingkat
         masyarakat.32

         b. Kurangnya komitmen para pemimpin nasional dan pimpinan
         di daerah untuk mengoptimalkan produksi pangan lokal. Meskipun
         Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah telah mengeluarkan
         berbagai Perundangan dan kebijakan dari kurun waktu sejak
         kemerdekaan hingga saat sekarang ini terkait dengan pengelolaan
         pangan, namun kenyataannya sampai saat ini produk pangan nasional
         belum bisa dikelola secara baik dan berkelanjutan.

                  Hal itu dikarenakan masih rendahnya komitmen dari pemimpin
         nasional baik di pusat maupun di daerah dalam upaya peningkatan

32 Achmad Suryana 2003. Kapita Selekta Evolusi Pemikiran Kebijakan Ketahanan Pangan.
BPFE Yogyakarta
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10