Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 14
56
pemersatu kemajemukan bangsa yang terdiri dari banyak suku, ras dan
agama.
3) Memiliki strategi yang tepat. Seorang pemimpin nasional
haruslah memiliki strategi yang tepat maupun visi dan misi untuk dapat
membangun kembali kondisi keterpurukan yang dihadapi saat ini akibat
buruknya etika politik elit pemimpin dan masyarakat serta untuk
mengejar ketinggalan yang dialami bangsa akibat berbagai krisis. Visi
dan misi yang dicanangkan harus mampu mewujudkan semangat
berbagai kalangan masyarakat untuk bekerjasama mencapai tujuan
sesuai sasaran yang diinginkan. Para elit pemimpin sebagai penentu
kebijakan harus berani menerima dan menghadapi segala konsekuensi
resiko ketika harus mengambil suatu keputusan yang sulit sehingga
dapat diandalkan sebagai pemimpin yang bertanggung jawab.
Pemimpin diharapkan memiliki empati dan sense of crisis terhadap apa
yang sedang dihadapi oleh masyarakatnya, sehingga tidak akan
membiarkan rakyat tenggelam dalam kesengsaraan dan sedapat
mungkin dengan segenap kemampuan dan sumber daya yang dimiliki, ia
berusaha membangun kembali etika politik yang sepatutnya dimiliki
masyarakat bangsa ini.
4) Memiliki keteladanan. Keteladanan adalah sifat utama yang
harus dipunyai para elit pemimpin nasional, karena keteladanan
mencerminkan ketinggian aspek moral pemimpin yang didasari
kemampuan kecerdasan emosional (Emotional Quotient ) dan
kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient). Mereka dapat memberikan
teladan yang baik karena memiliki moral yang baik pula yang tidak hanya
mengedepankan nafsu kekuasaan dan keserakahan terhadap harta
kekayaan duniawi. Sehingga dalam penyelenggaraan kehidupan
berbangsa dan bernegara elit pemimpin nasional mampu bersikap jujur,
bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya yang dilandasi norma-
norma etika, atuaran-aturan hukum dan undang-undang yang berlaku.