Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
81
yang proaktif, adaptif dan antisipatif dalam mengelola
sumber daya dengan memanfaatkan peluang dan
merekayasa tantangan untuk meminimalkan ancaman,
gangguan dan hambatan dari perkembangan lingkungan
strategis internal dan eksternal terhadap pertumbuhan
ekonomi. Mewaspadai perkembangan strategis internal
bahwa kerapuhan ekonomi yang disebabkan oleh
merajalelanya praktek korupsi, kolusi dan nepotisme untuk
pengentasan kemiskinan dan kesenjangan.
(3) Orientasi peran kepemimpinan nasional dalam
mewujudkan pembangunan etika politik masyarakat
merupakan visi yang secara ideal normatif menjadi
paradigma nasional yang harus dilaksanakan secara
konsisten dan penuh dedikasi.
c) Presiden dan seluruh elit pemimpin di birokrasi pemerintah
dapat memberikan contoh kepemimpinan yang memiliki karakter
yang kuat, konsisten, tegas tidak ambivalen, tidak ragu-ragu, tidak
mencari selamat sendiri, teruji komitmen dan kebersihannya, jujur,
memiliki moral dan akhlaq yang baik, disiplin pribadi yang tinggi,
memiliki keteguhan hati yang baik, dan memiliki harga diri serta
memiliki visi dan misi untuk merekonstruksi negara menuju kondisi
yang lebih baik. Kepemimpinan yang memiliki karakter yang kuat
harus mampu mengejawantahkan perilaku kepemimpinannya
antara lain :
(1) Keberanian moral mengambil kebijakan/keputusan
dalam suatu kondisi yang tidak menguntungkan bagi dirinya
pribadi atau kelompoknya demi kepentingan lebih luas bagi
kemaslahatan bangsa dan negara, dan siap menghadapi
serta menerima segala konsekuensi yang akan timbul
tarmasuk terhadap kepopuleran bahkan ancaman akan
kedudukan jabatannya sebagai pemimpin.