Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

78

(3) Pemahaman dan penempatan wawasan kebangsaan
secara teguh dan konsisten akan menjadi social capital dan
national character yang mewarnai rasa saling percaya dan
menumbuhkan peri kehidupan berbagsa dan bernegara
yang kondusif serta sebagai elemen penting dalam konsep
ketahanan dan kekuatan nasional.

(4) Perjalanan sejarah bangsa adalah suatu proses
kesinambungan secara estafet, dimana pencapaian awal
merupakan dasar dan modal capaian tonggak berikutnya,
sehingga dapat dipahami bahwa apa yang dicapai oleh
generasi masa kini tidak mungkin terjadi tanpa
pengorbanan dan capaian oleh generasi sebelumnya.

(5) Dalam setiap penggal perjalanan bangsa tersebut,
senantiasa diperlukan proses koreksi dan pengisian
terhadap pembangunan, agar perjalanan bangsa tetap pada
relnya dan mengarah pada tujuan nasional untuk
mensejahterakan rakyat yang mengacu pada pembukaan
UUD 1945, yang merupakan visi sekaligus tujuan
sebagaimana telah ditetapkan oleh pendiri bangsa.

(6) Implikasi pemahaman elit pemimpin nasional
terhadap sejarah perjuangan bangsa dikaitkan dengan
perkembangan kondisi dan situasi bangsa saat ini akan
mampu membangkitkan patriotisme para elit pemimpin
nasional untuk membangun visi dan melaksanakan
tanggung jawab, tugas dan fungsi kepemimpinannya yang
lebih memihak kepada kepentingan rakyat. Dengan
demikian peran kepemimpinan nasional dapat membangun
tingkat kepercayaan masyarakat terhadap proses reformasi
dan demokrasi, peran partai politik, peran lembaga Dewan
Perwakilan Rakyat, pelaksanaan sistem pemerintahan yang
“presidensiil”, pengikisan budaya KKN dan secara bertahap
hilangnya “politik uang” (vote buying) dari kegiatan
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13