Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10

92

5) Para pemimpin di daerah menjalin komunikasi intensif,
bersinergi dan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat dan
tokoh adat dalam wahana Forum Konsultasi Pimpinan Daerah (FKPD).
Para tokoh informal di atas merupakan representasi langsung dari
masyarakat di tingkat akar rumput, sehingga mereka lebih mengenal
kebutuhan masyarakatnya, lebih dekat secara emosional, dan dapat
menyalurkan aspirasi mereka kepada para pemimpin formal di daerah
yakni pemerintah daerah dan DPRD secara lebih efektif. Peran para
tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat juga semakin penting
di era otonomi daerah, karena wewenang pemerintah pusat dalam
mengatur kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
semakin terbatas, sehingga kontrol terhadap masyarakat juga
diharapkan dapat dilakukan oleh para pemimpin informal, yaitu tokoh
agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat.

          Dengan adanya saluran komunikasi yang intensif antara kepala
daerah dan anggota DPRD dengan para pemimpin informal di daerah,
masyarakat akan memiliki kesempatan lebih besar dalam
menyampaikan saran dan masukan terkait kebijakan atau program
kerja pemerintah daerah di bidang pangan. Selain itu, dengan adanya
hubungan yang dekat antara pemerintah daerah dengan para
pemimpin informal, diharapkan kebijakan-kebijakan dan peraturan
daerah yang dihasilkan telah mempertimbangkan aspek-aspek
religius, budaya dan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi identitas
masyarakat setempat dan menjadi perhatian para pemimpin informal
tersebut di atas.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15