Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

14

       rangsangan bagi seluruh bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan
       nasional 12). Berangkat dari pemahaman itu, maka pengelolaan
       wilayah dan kekuatan pendukungnya didasarkan cara pandang
       sesuai wawasan nusantara, yang akan memantapkan sikap
        kebersamaan yang tinggi, senasib sepenanggungan sebagai suatu
       tekad dengan lebih mengutamakan kepentingan nasional daripada
        kepentingan perorangan atau golongan. Wawasan Nusantara juga
        mengilhami pandangan dalam pengelolaan wilayah dan kekuatan
        pendukungnya sebagai rasa tanggung jawab dalam memanfaatkan
        potensi sumber daya yang terkandung di dalamnya, bagi pengemĀ­
        bangan persatuan dan kesatuan dalam semua bidang kehidupan
        bangsa dan negara. Wawasan Nusantara memberikan arah dan
        pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan dengan
        mengedepankan persatuan dan kesatuan di bidang ideologi, politik,
        ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, termasuk di
        dalamnya mewujudkan pengelolaan wilayah dan kekuatan
        pendukungnya untuk diintegrasikan dalam wadah persatuan dan
        kesatuan bangsa.

        d. Ketahanan nasional sebagai Landasan Konsepsional.
        Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik bangsa Indonesia
        yang meliputi semua aspek kehidupan nasional yang terintegrasi,
        berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
        mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi dan
        mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
        baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk menjamin
         identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta
         perjuangan mencapai tujuan nasionalnya 13). Berangkat dari
         pemahaman, bahwa pengelolaan wilayah dan kekuatan pendukung-

12)
    Lemhannas RI, Modul BS Wawasan Nusantara: Konsepsi Wawasan Nusantara,
    2009 Hal. 14

13) Lemhannas RI, Modul BS Ketahanan Nasional : Kondisi Ketahanan Nasional,
    2009, Hal. 1
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17