Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

26

belum optimal dalam pengelolaannya baik yang bermuara pada
kepentingan aspek kesejahteraan maupun aspek pertahanan-
keamanan. Hal tersebut secara nyata dapat dilihat dari ketimpangan
kondisi kawasan perbatasan di wilayah Indonesia bila dihadapkan
dengan kondisi kawasan di wilayah Malaysia. Sarana dan prasarana
dasar bagi masyarakat pada kawasan perbatasan di wilayah
Indonesia, secara umum banyak tertinggal dari kawasan di wilayah
Malaysia. Masyarakat di kawasan perbatasan wilayah Kalimantan,
banyak yang menggantungkan pemenuhan kebutuhan pokoknya
dari berbelanja di kawasan wilayah Malaysia, mendapatkan pasokan
listrik serta menerima siaran radio dan televisi dari Malaysia, bahkan
menggunakan mata uang Malaysia. Kondisi serupa juga terjadi di
sejumlah wilayah lain, seperti pada Pulau Miangas serta sejumlah
pulau lainnya di wilayah kepulauan Sangihe Sulawesi Utara yang
secara geografis lebih dekat dengan wilayah negara Philipina

b. Aspek Demografi.
         Selanjutnya pada aspek demografi, jumlah penduduk

Indonesia yang mencapai 237,6 juta orang (Th. 2010) dan
merupakan terbesar keempat di dunia, dalam pengelolaannya juga
masih terdapat kelemahan. Fertilitas penduduk saat ini masih
mencapai 2,6 artinya setiap wanita memiliki lebih dari 2 anak,
sampai dengan tahun 2015 tingkat fertilitas penduduk diarahkan
mencapai 2,0 atau setiap wanita memiliki 2 anak saja. Sedangkan
mortalitas penduduk lebih kecil dibandingkan dengan laju
pertumbuhan penduduk, sehingga perlu dikendalikan agar tidak
menjadi beban bagi negara.

         Sebaran penduduk yang tidak merata, banyak terkonsentrasi
pada wilayah-wilayah nasional tertentu seperti Pulau Jawa, Bali dan
Sumatera, serta terkonsentrasi (Kepadatan) di daerah-daerah
perkotaan, sehingga potensinya sebagai salah satu modal dasar
sbagi pembangunan nasional masih belum dapat terwujud secara
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17