Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
52
penanggulangan dampak perubahan iklim. Dan di tahun 2009,
Dewan Koordinasi ASCC teah menyepakati untuk membuat
mekanisme koordinasi lintas sektor mengingat perubahan iklim
berdampak hampir diseluruh sektor. Mekanisme koordinasi lintas
sektor tersebut dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan berbagai
lembaga internasional lainnya yang dilaksanakan dalam konteks
kerjasama regional ASEAN.
e. Di bidang lingkungan (environment), ASEAN telah melakukan
beberapa project yang bekerja sama dengan berbagai lembaga
internasional, yaitu seperti Cool ASEAN, Green Capitals Initiative
yang didukung pendanaannya oleh World Bank-, pembuatan
kesepakatan mengenai ASEAN Agreements on Trans-Boundary
Haze Pollution dalam rangka pengurangan asap akibat dari
kebakaran hutan yang didukung pendanaannya oleh Australian Aid,
The Rehabilitation and Sustainable Use of Peatland Forests in South
East Asia Project yang secara finansial didukung oleh Global
Environmental Facility (GEF) dan diimplementasikan oleh the
International Fund for Agricultural Development (IFAD), ASEAN
Strategic Plan of Action on Water Resources Management dan
beberapa project turunannya yang didukung secara finansial dari
GIZ (The Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit)
dan Australian Aid.
f. Pada bidang pertanian dan kehutanan, dimana mayoritas
anggota ASEAN memiliki lahan yang cukup luas untuk bidang-
bidang tersebut, menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program
adaptasi dan mitigasi di ASEAN. Kedua bidang tersebut memiliki titik
strategis yang berdampak juga pada keamanan pangan (food
security) di ASEAN. Oleh karena itu, pada Oktober 2008 AMAF
(ASEAN Ministers Agriculture and Forestry) sepakat untuk membuat
langkah-langkah konkrit menangani isu di bidang pertanian,
kehutanan, dan perikanan yang pada akhirnya membentuk ASEAN
Multi-Sectoral Framework on Climate Change and Food Security