Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
asupan pangan tidak/kurang terpenuhi. Sebagai akibatnya, hal ini
akan berimplikasi kepada kurangnya kebutuhan gizi masyarakat
yang bersangkutan.
3) . Lahan pertanian semakin menyempit, sedangkan kebutuhan
pangan penduduk terus semakin meningkat. Hal ini menuntut
upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan,
yang salah satunya ditentukan oleh ketersediaan bibit unggul.
Dengan berkurangnya keragaman plasma nutfah akibat
menyusutnya sumberdaya hayati yang ada, m aka para pemulia
tanam an akan sulit mendapatkan sarana untuk menciptakan bibit-
bibit unggul baru
4 ) . Kurang efektifnya sistem pengelolaan sumberdaya hayati,
akan berdampak pada kemampuan pengembangan potensi
kekayaan sumber pangan lokal tidak berkembang secara optimal.
Hal ini akan menyebabkan, wilayah-wilayah terpencil sulit
memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri. Pembangunan
pangan yang didasarkan pada local resources tidak berkembang,
sehingga dapat berdampak pada ekonomi masyarakat di daerah
tersebut.
5 ). Kondisi seperti tersebut diatas akan menyulut meningkatnya
tingkat kriminalitas yang pada gilirannya akan sangat berpengaruh
negatif terhadap pertumbuhan ekonomi, dan juga terhadap
peningkatan ketahanan pangan.
b. Implikasi Ketahanan Pangan terhadap Kemandirian Bangsa
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ketahanan pangan adalah
kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman,
merata dan terjangkau. Pangan adalah kebutuhan mendasar atau
kebutuhan paling pokok bagi setiap manusia maupun suatu bangsa.
Kondisi ketahanan pangan yang buruk yang ditandai dengan tidak
37