Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
64
teknologinya membawa keberhasilan nyata dalam waktu singkat?;
Apakah teknologinya sesuai dengan pola pertanian setempat?; Apakah
teknologinya mendayagunakan sumber daya yang sudah dimiliki ?;
Apakah teknologinya relatif bebas risiko?; Apakah teknologinya dapat
diterima secara budaya setempat?; Apakah teknologinya lebih padat
karya daripada padat modal?; Apakah teknologinya mudah dipahami?;
Apakah teknologinya terarah pada pasar-pasar yang memadai?
d. Optimalnya peran lembaga keuangan (koperasi) dalam
mendukung kebutuhan modal petani dan mampu membeli hasil
pertanian dengan harga yang baik.
Mengingat sifat dasar perekonomian petani yang bermukim di
pedesaan, maka kendala yang dihadapi untuk meningkatkan
produktivitas dan pendapatan adalah modal yang dimiliki relatif kecil.
Kemiskinan terjadi karena ,penguasaan sumber ekonomi rendah
akibatnya kemampuan produksi rendah dan produktivitaspun rendah.
Rendahnya produktivitas berakibat rendahnya pendapatan dan karena
itu ia miskin. Oleh karena itu untuk mengentaskan kemiskinan perlu ada
kebijaksanaan pemerintah, misalnya berupa kredit yang diberikan
kepada petani yang memungkinkan bagi petani (termasuk golongan
miskin) untuk akses padanya. Dengan tindakan ini dapat diharapkan
produktivitas akan meningkat dan pendapatan pun akan meningkat
pula. Peningkatan pendapatan petani akan memberikan kesempatan
kepada mereka untuk mengakumulasikan modalnya. Dengan demikian
produktivitas meningkat, pendapatan meningkat maka kesejahteraan
petani akan baik.
Perubahan mendasar pada fungsi koperasi sebagai tulang
punggung ekonomi kerakyatan adalah dengan telah dikeluarkannya
UU. No. 25 Tahun 1992, bahwa koperasi tidak lagi semata-mata
sebagai organisasi ekonomi bertujuan sosial melainkan sebagai