Page 12 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 12

12

           Paradigma nasional merupakan landasan kebangsaan yang menjadi
  fondasi bagi seluruh pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan
  Kewaspadaan Nasional terhadap konflik komunal. Di dalamnya terdapat
  Pancasila sebagai landasan idiil, UUD NRI Tahun 1945 sebagai landasan
 konstitusional, Wawasan Nusantara sebagai landasan visional dan
 Ketahanan Nasional sebagai landasan konsepsional. Selain itu, dalam
 pembahasan Taskap ini akan dirujuk pula peraturan perundang-undangan
 terkait, landasan teori dan tinjauan kepustakaan yang akan digunakan
 sebagai referensi penulisan.

 7. Paradigma Nasional.
          a. Pancasila Sebagai Landasan Idiil. Pancasila adalah
          ideologi bangsa dan negara Indonesia. Ideologi secara etimologis
         terjadi atas dua asal kata, yaitu idea dan logos dimana idea
          merupakan gagasan atau cita-cita, juga pandangan sedangkan
         logos diartikan sebagai ilmu ataupun ratio. Ideologi dapat diartikan
         cita-cita atau pandangan yang berdasarkan kepada rasio,
         sedangkan ideologi suatu bangsa adalah ideologi yang mendukung
         tercapainya tujuan hidup atau tujuan nasional suatu bangsa.11
         Ideologi Pancasila memiliki berbagai aspek, baik berupa cita-cita
         pemikiran atau nilai-nilai, maupun norma yang baik dapat
         direalisasikan dalam kehidupan praksis dan bersifat terbuka dengan
         memiliki tiga dimensi yaitu dimensi idealis, normatif dan realistis.12
         Pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila menempatkan
         penghargaan terhadap keberagaman sebagai nilai utama dalam sila
         ketiga Persatuan Indonesia. Oleh karena itu, secara tegas sejatinya
         nilai-nilai Pancasila, khususnya nilai persatuan Indonesia adalah
         nilai yang mengatasi semua golongan atau komunitas-komunitas
         dari elemen bangsa, yang diharapkan dapat mengatasi berbagai
         konflik komunal.

11 Pandji Setijo. 2010. Pendidikan Pancasila: Perspektif Sejarah Perjuangan bangsa (Jakarta:
Grasindo), him. 88.
12 Ibid., him. 89.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17