Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
91
kesadaran dan toleransi bahwa terdapat banyak parpol
dengan beragam kepentingan dan tujuan, sehingga
diperlukan kedewasaan berpolitik untuk tidak terjebak pada
berbagai provokasi yang dapat menimbulkan konflik komunal.
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini mulai kehilangan respek
dan kepercayaan terhadap partai politik, karena kinerja
mereka dan para kadernya yang belum mampu meningkatkan
kualitas pendidikan politik masyarakat. Bahkan akibat
lemahnya political will dari parpol untuk memberikan
pendidikan politik yang berkualitas bagi para kadernya, maka
kondisi ini dimanfaatkan oleh sebagian oknum untuk
memunculkan isu SARA yang dapat menyebabkan
disintegrasi bangsa. Maka dari itu, proses kaderisasi yang
dijalankan oleh partai politik hendaklah selalu
mengedepankan aspek pendidikan politik yang telah dikemas
dengan nilai-nilai nasionalisme, termasuk membangun etika
dan kedewasaan berpolitik dalam kerangka Kewaspadaan
Nasional.
3) Para elite politik wajib untuk menampilkan
keteladanan dan kepemimpinan yang patut dipedomani oleh
para konstituennya, terutama dalam berkontribusi
meningkatkan Kewaspadaan Nasional terhadap konflik
komunal. Elite politik yang memiliki konstituen di daerah
pemilihan, yang menjadi pimpinan partai dan berkontestasi
dalam pemilihan umum kepala daerah berkewajiban untuk
mengelola massa pendukungnya dan berpartisipasi dalam
penataan manajemen konflik mengingat besarnya potensi
konflik yang akan terjadi pada massa pendukung parpol atau
antar-pendukung calon kandidat. Pola pikir [mindset), ucapan
dan tindakan yang ditampilkan oleh para elite politik
hendaknya mampu mengedepankan sikap kenegarawanan,
sehingga kepentingan bangsa dan negara lebih diutamakan