Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11
61
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya
Lokal.
c. Tercapainya kedaulatan pangan sebagai dampak dari
menguatnya diplomasi Internasional dalam pengaturan impor dan
ekspor bahan pangan, termasuk penataan tariff yang berpihak pada
rakyat dan mengutamakan kepentingan nasional sebagai wujud
tanggap awal dan tangkal awal. Diplomasi internasional adalah cara lain
yang diharapkan mampu menjadi garda depan yang menentukan posisi
tawar Indonesia di perundingan internasional. Selain itu, diharapkan pula
melalui diplomasi yang kuat di bidang pangan, Indonesia dapat menentukan
sendii tarif impor tanpa harus terpengaruh oleh kebijakan regional ASEAN
seperti yang selama ini ada. Hal tersebut sekaligus sebagai perwujudan dari
tanggap awal dan tangkal awal terhadap ekspansi pangan global.
d. Tercapainya ketahanan pangan nasional sejalan dengan
tumbuhnya deteksi dini dan tanggap awal terhadap ancaman
kemandirian bangsa dalam pencapaian produksi, distribusi dan
konsumsi pangan yang aman bergizi dan memiliki daya saing. Daya
saing yang rendah dari produk pangan lokal seringkali menjadi hambatan
yang membuatnya kalah bersaing dengan produk sejenis dari luar negeri.
Oleh karenanya, melalui implementasi kewaspadaan nasional terhadap
ekspansi pangan global ini diharapkan mampu menjadi pemicu (trigger) bagi
industri pangan lokal agar lebih mampu bersaing dengan pangan impor.
Selain itu, peningkatan daya saing juga harus terjadi di semua sektor atau
mata rantai produksi hingga konsumsi pangan lokal. Dengan demikian,
pemerintah melalui lembaga dan departemen terkait harus bekerjasama
dengan semua pelaku industri pangan lokal termasuk di dalamnya adalah
produsen, distributor dan konsumen untuk mewujudkan pangan lokal yang
aman, bergizi, dan berkualitas intenasional. Hal ini juga merupakan wujud
dari implementasi PP Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan
Gizi Pangan.