Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
22
masyarakat Indonesia di masa lalu. Disamping itu perlu juga teladan
dari para pemimpin dan elite di berbagai bidang dan jenjang struktur
sosial di era globalisasi yang penuh dengan perubahan.
10. Tinjauan Pustaka
a. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Robert
Sibarani, MS dengan judul “Pembentukan Karakter Berbasis
Kearifan Lokar, terdapat pendapat bahwa dalam tradisi budaya
terdapat berbagai nilai dan norma budaya sebagai warisan leluhur
yang menurut fungsinya dalam menata kehidupan sosial
masyarakatnya dapat diklasifikasikan sebagai kearifan lokal. Jenis-
jenis kearifan lokal itu antara lain (1) kesejahteraan, (2) kerja keras,
(3) disiplin, (4) pendidikan, (5) kesehatan, (6) gotong royong,
(7) pengelolaan gender, (8) pelestarian dan kreativitas budaya,
(9) peduli lingkungan, (10) kedamaian, (11) kesopansantunan,
(12) kejujuran, (13) kesetiakawanan sosial, (14) kerukunan dan
penyelesaian konflik, (15) komitmen, (16) pikiran positif, dan
(17) rasa syukur. Menurut pendapat penulis terdapat kekurangan
dalam hasil penelitian khusunya menyangkut jenis-jenis kearifan
lokal tersebut yaitu toleransi. Hal ini penting karena berbagai
permasalahan yang saat ini aktual terjadi di dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah disebabkan
karena tidak adanya atau kurangnya toleransi antar anak bangsa.
Jelas sekali bahwa kesetiakawanan sosial berbeda dengan
toleransi. Kesetiakawanan sosial adalah suatu perilaku sosial
dimana seseorang dengan kesadaran sendiri memiliki kesetiaan dan
kepedulian terhadap orang lain. Sedangkan toleransi memiliki
makna yang lebih luas lagi, dimana toleransi menyangkut suatu
sikap atau perilaku manusia yang tidak menyimpang dari aturan,
serta suatu sikap dan tindakan seseorang yang menghargai atau
menghormati setiap tindakan yang dilakukan orang lain.