Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9
63
profesional dan proporsional oleh aparat negara dengan
dukungan masyarakat, untuk mendeteksi secara dini potensi
ancaman tersebut.
Untuk dapat mengantisipasi dini segala bentuk
gangguan terhadap pertahanan, maka TNI perlu dibekali
dengan alat utama dan sistem senjata yang modern mengikuti
perkembangan jaman. Selain itu perlu disiapkan personel
yang cakap dan professional dalam melaksanakan tugas.
Demikian pula Polri sebagai penanggung jawab keamanan
dalam negeri, perlu disesuaikan jumlah personel yang ada
dengan jumlah penduduk yang dilayaninya sesuai standar
PBB. Ketika menangani konflik sosial, Polri harus
berkoordinasi dengan TNI agar konflik tersebut tidak meluas
sehingga sulit dikendalikan. Sinergitas antara Polri dan TNI
dalam menangani konflik sosial di lapangan perlu diatur
kembali. Untuk saat ini kedua instansi ini saja yang siap
digerakkan kapan saja. Bila dari awal terjalin sinergitas antara
Polri dan TNI dalam menangani konflik di lapangan,
dimungkinkan konflik lebih mudah diredam, selanjutnya
bersama-sama dengan pemerintah pusat dan daerah
menyelesaikan konflik tersebut.
23. Indikasi Keberhasilan
a. Data Konflik Sudah Terintegrasi
Seperti yang telah disinggung pada BAB III bahwa baik Polri,
TNI, maupun pemerintah pusat dan daerah pada dasarnya telah
mempunyai data mengenai potensi konflik yang ada di seluruh
wilayah Indonesia. Faktanya, data-data yang dimiliki oleh masing-
masing instansi tersebut hanya sebatas konsumsi internal dan
belum terintegrasi sebagai sebuah informasi yang utuh dalam
menangani konflik yang terjadi. Akibatnya pada saat konflik
muncul, masing-masing instansi bertindak menurut standar