Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8

24

         penyebab mengapa profit pendidikan kita tertinggal baik dari segi
         mutu dan alokasi anggaran pendidikan dibandingkan dengan negara
         lain.

         UUD 1945 mengamanatkan bahwa dana pendidikan selain gaji
pendidik dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada sektor pendidikan
dan minimal 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, namun
demikian hal tersebut belum dipandang mampu untuk mendongkrak
kualitas dan intensitas arah pendidikan nasional sesuai visi, misi, dan
strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional belum
sepenuhnya mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua
warga negara Indonesia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

         Hal tersebut masih menjadi masalah pendidikan di indonesia pada
umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam pendidikan dunia yaitu22 :

         1) Rendahnya Sarana Fisik.
         2) Rendahnya kualitas guru23.
         3) Rendahnya Kesejahteraan Guru
         4) Rendahnya Prestasi Siswa
         5) Kurangnya Pemerataan Kesempatan Pendidikan
         6) Mahalnya Biaya Pendidikan

         c. Aspek nilai-nilai kepemimpinan, Negara kita mengalami
         krisis ketauladanan dan krisis moral. Merosotnya nilai-nilai
         kepemimpinan kita dipengaruhi oleh berkembangnya dinamika
         politik, sosial dan ekonomi. Seorang pemimpin tidak lagi dipilih

22 Sandi Noor Hamzah dalam Makalah “Mahalnya Pendidikan Di Indonesia”, diakses
     melalui htto://hamzah.bloa.unissula.ac.id/files/2012/07/MAKALAH-IPI.doc.21 mei 2013

23 Data balitbang Depdiknas (1998) menunjukkan dari sekitar 1,2 juta guru SD/MI hanya
     13,8 % yang berpendidikan diploma D2- kependidikan keatas. Selain itu dari sekitar
     680.000 guru SLTP/MTs baru 3,8% yang berpendidikan diploma D3- Kependidikan
     keatas. Di tingkat sekolah menengah dari 337.503 guru, baru 57,8% yang memiliki
     pendidikan S1-Keatas. Di tingkat pendidikan tinggi, dari 181.544 dosen, baru 18,86%
     yang berpendidikan S2-keatas (3,48% berpendidikan S3).
   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13