Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6
22
c. Teori Kebangsaan.
Ideologi kebangsaan sebagai suatu kesadaran dan perasaan
sentimental sebangsa sudah ada seumur dengan peradaban
manusia. Ideologi ini tidak sekadar mengeksplorasi kesadaran
modern, tetapi juga sudah memiliki ide-ide kolektif asli yang masih
murni utuh. Termasuk ide-ide kolektif yang ada dalam suatu
masyarakat di daerah tertentu. Bangunan tentang kelompok original
tersebut, baik bangsa, ras, maupun agama dapat mengutuhkan
kembali identitas kolektif yang luntur akibat proses modernisasi
kapitalistis.
Nasionalisme baru atau modern merupakan unit-unit
administratif yang merupakan bayangan pendahulu dari negara-
negara baru yang memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajah.
Saat ini, seiring dengan perjalanan waktu, komunitas bayangan
tersebut berkembang di bawah pengaruh kukuh dari faktor-faktor
geografis, demografis, politik, dan ekonomi. Antropolog Victor Turner
menyebutnya sebagai peziarah yang tanpa henti dari lokalitas-
lokalitas yang jauh menuju kota.18 Daniel Dhakidae dalam buku yang
sama menegaskan bahwa bangsa adalah komunitas politis dan
dibayangkan sebagai sesuatu yang bersifat terbatas secara inheren
sekaligus berkedaulatan. Bangsa adalah komunitas terbayang di
mana anggotanya tidak pernah saling mengenal, tetapi memiliki
bayangan tentang kebersamaan mereka.19 Dengan tegas dan sedikit
ironi, Ernest Renan persyaratannya menjadi bangsa adalah “ada
kehendak ingin bersatu”. Bahwa di dalam bangsa setiap individu
memiliki banyak hal yang menjadi kepunyaan bersama.20
18 Benedict Anderson. Imagined Communities. Komunitas-Komunitas Terbayang,
Yogyakarta: Insist dan Pustaka Pelajar, 2002, 81.
19Benedict Anderson. Imagined Communities. Komunitas-Komunitas Terbayang,
Yogyakarta: Insist dan Pustaka Pelajar, 2002,8
20 Modul Ideologi. Sub B. S. Pancasila dan Perkembangannya