Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 8
24
Indonesia (Terj.)24 bahwa terjadi pembentukan gaya pengungkapan
seni para pencipta seni di Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta.
Dalam buku tersebut, Holt mengamati bagaimana Ketoprak mampu
memobilisasi rakyat demi kepentingan propaganda pemerintahan di
masa Orde Lama dan Orde Baru. Kekuatan mobilisasi oleh rezim
tertentu diamati dengan jeli melalui penelitian Umar Kayam yang
terpublikasi dengan judul Kelir Tanpa Batas, Yogyakarta: Gama
Media dan Pusat Studi Kebudayaan UGM, 200025 Pertunjukan
wayang dan seni pertunjukan tradisonal lainnya dapat dimanfaatkan
untuk kebijakan sosial politik pemerintah melalui sistem mobilisasi
massa pendukung.
c. Seni dan Politik.
Hubungan antara seni dan politik diamati oleh Benedict
Anderson dalam penelitian yang diterbitkan dalam buku Kuasa-Kata.
Jelajah Budaya-Budaya Politik di Indonesia (TerjJ. Anderson
mengamati bahwa Kehadiran wujud kesenian dalam suatu masa
merupakan kontradiksi-kontradiksi budaya dan politik melalui sejarah
penaklukan kekuasaan dan bahasa.26 Bahasa Indonesia Baru,
dalam penulisan ini adalah kesenian tradisional di era kini,
merupakan alat komunikasi dan ekspresi tentang nasionalisme
Indonesia, aspirasi Indonesia, tradisi Indonesia, dan realitas-realitas
Internasional.
John Naisbitt dalam bukunya yang berjudul Global Paradox
memperlihatkan hal yang bersifat paradoks dari fenomena
globalisasi.27 Naisbitt mengemukakan pokok-pokok pikiran, yaitu
semakin kita menjadi universal, maka tindakan kita semakin menjadi
24 Claire Holt, Melacak Jejak Perkembangan Seni D i Indonesia, terjemahan RM
Spedarsonp, Yogyakarta:arti.line, 2000.
25Umar Kayam. Kelir Tanpa Batas, Yogyakarta: Gam a Media dan Pusat Studi
Kebudayaan UGM, 2000, 231.
^Benedict R .O ’G Anderson. Kuasa-Kata. Jelajah Budaya-Budaya Politik di
Indonesia. Terjemahan Revianto Budi Santosa dari Language and Power Exploring
Political Cultures in Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Mata Bangsa 200 0 ,1 6 .
27Globalisasi dan Kebudayaan, diunggah September 12, 2007.
http://itha.wordpress.com/2007/09/12/alobalisasi-dan-kebudavaan/