Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

59

kekuatan massa cukup besar dan mendalami karateristik massanya
serta kearifan lokal yang ada di daerah yang berkonflik sehingga
kehadirannya dapat diterima dengan baik oleh masyarakat di
daerah. Dengan pemahaman kearifan lokal yang demikian tentunya
tidak berlebihan apabila para pemimpin informal diberdayakan
secara optimal tentunya akan dapat memberikan kontribusi positif
dalam setiap upaya penanganan konflik sosial yang terjadi sehingga
dapat ditangani secara baik dan tuntas ke akar rumput.

d. Terselenggaranya m a n a je m e n penanganan konflik sosial
yang bersinergi, terintegrasi dan berkesinambungan tidak lagi
mengedepankan kepentingan sektoral akan mendukung
keberhasilan penanganan konflik sosial yang terjadi di daerah.

         Konsekwensi logis dari kemajemukan masyarakat di daerah
tentunya akan dapat menimbulkan problematika masyarakat
yang sedemikian kompleks. Untuk menangani kompleksitas
permasalahan tersebut tentunya manajemen penanganan konflik
sosial tidak dapat lagi mengandalkan pendekatan sektoral semata
tetapi hendaknya dilaksanakan secara bersinergi, terintegrasi dan
berkesinambungan sehingga hasilnya akan lebih baik. Dengan
penanganan yang demikian maka pemimpin informal yang ada
di daerah akan dapat diberdayakan secara optimal mengingat
keberadaannya yang demikian dekat dengan masyarakat diyakini
akan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya penanganan
konflik sosial yang terjadi di daerah. Keterlibatan semua
steakholders dalam penanganan konflik sosial di daerah menjadi
sedemikian penting untuk bersinergi, terintegrasi dan
berkesinambungan sehingga berbagai permasalahan yang terjadi
di tengah kehidupan masyarakat dapat diselesaikan secara tuntas
sampai keajar rumput. Keterpaduan semua instansi pemerintah,
TNI, POLRI, Swasta dan pemimpin informal untuk bersinergi,
terintegrasi dalam merespon dan menyikapi konflik sosial yang
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10