Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 9

1) usaha sadar dan terencana;
        2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

                didik aktif mengembangkan potensi dirinya;
        3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

                kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
                dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
        Usaha sadar dan terencana adaiah bahwa pendidikan merupakan
sebuah proses yang disengaja dan dipikirkan secara matang (proses kerja
intelektual). Oleh karena itu, di setiap level manapun, kegiatan pendidikan
disadari dan direncanakan, baik dalam tataran nasional (makroskopik),
 regional/provinsi dan kabupaten kota (messoskopik), institusional/sekolah
(mikroskopik) maupun operasional (proses pembelajaran oleh guru).
        Sedangkan esensi dari mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya adaiah
pendidikan yang bercorak pengembangan (developmental) dan humanis, yaitu
berusaha mengembangkan segenap potensi didik, bukan bercorak
pembentukan yang bergaya behavioristik. Selain itu, penulis juga melihat
ada dua kegiatan (operasi) utama dalam pendidikan adaiah mewujudkan
suasana belajar dan mewujudkan proses pembelajaran.
        Penulis berpendapat bahwa, guna mewujudkan suasana pembelajaran,
tidak dapat dilepaskan dari upaya menciptakan lingkungan belajar,
diantaranya mencakup lingkungan fisik, seperti: bangunan sekolah, ruang
kelas, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK,
taman sekolah dan lingkungan fisik lainnya, serta lingkungan sosio-psikobgis
(iklim dan budaya belajar/akademik), seperti: komitmen, kerja sama,
ekspektasi prestasi, kreativitas, toleransi, kenyamanan, kebahagiaan dan
aspek-aspek sosto-emosional lainnya, yang memungkinkan peserta didik
untuk melakukan aktivitas belajar. Baik lingkungan fisik maupun lingkungan
sosio-psikologis, keduanya didesan agar peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan segenap potensinya. Dalam konteks pembelajaran yang
dilakukan guru, di sini tampak jelas bahwa keterampilan guru dalam
mengelola kelas (classroom management) menjadi amat penting. Dan di sini
pula, tampak bahwa peran guru lebih diutamakan sebagai fasilitator belajar
siswa.

                                                         49
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14