Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

20

               a. UU No 39 tahun 1999 tentang HAM dan UU No 26 tahun
                      2000 tentang Pengadilan HAM

               b. Pembentukan Komnas HAM
               c. ICCPR (International Convenant on Civil and Political

                      Rights)
               d. UU No 12 tahun 2005 Pengesahan International Covenant

                      On Civil And Political Rights (Kovenan Internasional
                      Tentang Hak-Hak Sipil Dan Politik)
              e. Ketetapan MPR No XVII/MPR/1998 Tentang HAM
              f. Rencana Aksi Nasional (RAN) HAM

9. Landasan Teori
       a. Teori Kedaulatan Negara
              Kedaulatan negara melekat pada semua negara, setiap negara
       memiliki prinsip-prinsip persamaan hak dan penentuan nasib sendiri,
       kesetaraan kedaulatan dan kemerdekaan, serta tanpa campur
       tangan urusan dalam negeri suatu negara. Kedaulatan adalah
       kepada siapa seorang warga negara mempercayakan kekuasaan
      tertinggi dan tugas pemerintahannya (The sovereign is the person to
       whom the Nation has confided the supreme power and the duty of
      governing).22 Kedaulatan fokus kepada masalah kewenangan, hak
       untuk mengatur atau memerintah. Kedaulatan bermakna: maha
      kuasa, otoritas, atau mengatur; dan kewenangan politik tertinggi dari
      sebuah negara merdeka, atau hak untuk menuntut ketaatan.23

         22 Vattel, Emerich de., The Law of Nations or the Principles of Natural Law Applied
to the Conduct of the Affairs of Nations and of Sovereigns. Washington, DC: The
Carnegie Institution of Washington, 1916, him. 1758.

         23 Black's Law Dictionary, 7th edition, 1999.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11