Page 8 - Perpustakaan Lemhannas RI

62

ini temyata memunculkan sejumlah dampak negatif berupa maraknya demonstrasi
serta tingginya angka kejadian konflik komunal/sosial yang telah destruktif dan
mempertontonkan kekerasan, sehingga apabila tidak diambil langkah-langkah
antisipasi dengan baik sangat potensial akan membawa bangsa ini kejurang
kehancuran atau dapat mengancam terjadinya disintegrasi bangsa. Yakni suatu
keadaan dimana bangsa Indonesia tidak bersatu padu, terpecah belah serta
hilangnya keutuhan /persatuan bangsa.

Dalam perkembangan politik dan demokrasi di negara Indonesia, pada
tahun 2014 Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasinya yakni proses
untuk memilih wakil-wakil rakyat di DPR, DPD maupun DPRD serta untuk memilih
pemimpin nasionalnya yakni Presiden dan Wakil Presiden yang akan dipercayakan
untuk memimpin rakyat Indonesia untuk mencapai tujuannya yakni kesejahteraan
seluruh rakyat Indonesia periode 5 tahun ke depan. Peristiwa yang akan digelar
tersebut bukan mustahil akan memicu timbulnya berbagai ancaman termasuk
maraknya konflik sosial/komunal. Oleh karena itu mengingat Pemilu 2014 sebagai
suatu kegiatan akbar yang akan menentukan masa depan rakyat, bangsa dan
negara Indonesia, maka kegiatan akbar ini harus terselenggara secara aman dan
demokratis.

Untuk terwujudnya situasi yang aman dan demokratis tersebut, seluruh
rakyat Indonesia termasuk komponen-komponen bangsa, baik penyelenggara
negara maupun masyarakat Indonesia harus bertanggung jawab untuk
mewujudkannya. Hal yang perlu menjadi perioritas perhatian dan sangat berpotensi
menimbulkan instabilitas keamanan adalah kemungkinan terjadinya sejumlah
konflik sosial/komunal dengan berbagai motif, termasuk yang bermotifkan terkait
Pemilu 2014 yaitu dalam proses menentukan wakil-wakil rakyat yang akan duduk di
parlemen dan pimpinan nasional, baik dalam lingkup daerah maupun lingkup
nasional, sehingga oleh karena itu perlu dioptimalkan kewaspadaan nasional
terhadap ancaman konflik komunal/konflik sosial.