Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
64
mencegah maupun mengatasi konflik yang terjadi serta masih kurang optimalnya
peran tokoh masyarakat dalam mencegah maupun menanggulangi konflik. Oleh
karena itu kelemahan-kelemahan tersebut harus dirubah dan dibenahi agar menjadi
sesuatu kekuatan yang memiliki keuletan dan ketangguhan untuk menghadapi
berbagai ancaman konflik sosial, sehingga tujuan nasional dapat berjalan, kondisi
yang diharapkan meliputi sebagai berikut:
a. Menguatnya jiwa nasionalisme masyarakat Indonesia.
Nasionalisme merupakan faham, wawasan dan semangat
kebangsaan, dan bangsa Indonesia telah memiliki faham nasional yaitu
Pancasila yang digali dari nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia, yang
dalam pedoman dan penghayatan Pancasila terdapat 45 butir nilai-nilai
Pancasila. Bangsa Indonesia juga telah memiliki wawasan kebangsaan yakni
wawasan nusantara, selain itu bangsa Indonesia juga telah memiliki
semangat kebangsaan yakni semangat untuk mencintai dan membela tanah
air Indonesia. Namun dalam kertas karya perorangan ini yang akan dibahas
fokusnya bagaimana sebaiknya semangat mencintai dan membela tanah air
Indonesia, khususnya dalam menghadapi ancaman konflik komunal/ sosial
dan dihubungkan dengan akan diselenggarakannya Pemilu 2014. Dalam hal
ini, prasyarat terwujudnya jiwa nasionalisme meliputi : pertama, adanya
pemahaman, kesadaran dan tekad bersatu dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Kedua, adanya pemahaman, kesadaran dan
kesepakatan tentang cita-cita dan tujuan nasional sebagaimana yang
tercantum pada Pembukaan UUD NRI 1945. Ketiga, terwujudnya
kesejahteraan rakyat serta keamanan yang berkeadilan di seluruh wilayah
Indonesia, termasuk aman dari gangguan konflik komunal/ sosial (Modul
Kewaspadaan nasional Lemhannas Rl, PPSA XIX, 2013).