Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
49
Di sektor perbankan, tantangan yang mengemuka adalah
peran perbankan dalam pertumbuhan ekonomi yang masih relatif
rendah di tengah kondisi ekses likuiditas. Dibandingkan dengan
Negara-negara lain di kawasan, peran perbankan dalam
pembiayaan kegiatan ekonomi di Indonesia masih relatif terbatas.
Kondisi tersebut selain disebabkan oleh masih relatif tingginya
tingkat bunga pinjaman, juga disebabkan oleh masih terbatasnya
akses masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah,
terhadap jasa sektor perbankan. Sementara itu, daya saing
perbankan domestik dari segi efisiensi, permodalan, dan asset
masih relatif lebih rendah dibandingkan dengan perbankan Negara-
negara lain di kawasan. Ke depan, tantanagan yang perlu segera
dicari jalan eluarnya adalah bagaimana daya saing perbankan
domestik dapat disejajarkan dengan perbankan Negara-negara lain
di kawasan, khususnya menjelang terbentuknya Masyarakat
Ekonomi A SEA N (MEA).
Selain itu, mengingat semakin pentingnya peran pasar
keuangan dalam pembiayaan ekonomi. Diperlukan upaya
memperkuat sistem keuangan domestik sehingga lebih memiliki
daya tahan terhadap guncangan. Di sektor riil tantangan yang
dihadapi terutama bagaimana mengatasi kendala-kendala dalam
meningkatkan kapasitas perekonomian. Di samping disebabkan oleh
akumulasi capital dan produktivitas yang terbatas, kecepatan
peningkatan kapasitas perekonomian yang belum optimal juga
disebabkan masih adanya simpul-simpul kendala utama dalam
perekonomian. Lima simpul kendala utama tersebut yaitu masih
relatif rendahnya penelitian dan pengembangan, kualitias pendidikan
dan kesehatan, penguasaan teknologi, serta ketersediaan
infrastruktur energi.
Berbagai tantangan di atas menimbulkan kompleksitas dalam
pelaksanaan kebijakan, baik kebijakan Bank Indonesia maupun
kebijakan Pemerintah. Mempertimbangkan berbagai kompleksitas
yang dihadapi, dalam keadaan terdapat aliran masuk modal asing