Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI

33

Sub sektor mineral dan batubara merupakan sub sektor yang
sangat strategis dalam pembangunan daerah. Hal ini tidak teiiepas dari
peran sub sektor mineral dan batubara untuk memberikan yang terbaik
bagi bangsa dan Negara. Kontribusi Sub Sektor Minerba dalam
mendukung pembangunan daerah melalui penyaluran Dana Bagi Hasil
untuk tahun 2012 dari Sub Sektor Minerba untuk Pemerintah Daerah
adalah sebesar 13,5 Triliun Rupiah.

Sub sektor minerba juga turut berkontribusi sebagai penggerak
utama pembangunan melalui efek berantai. Disamping pembangunan
daerah dan community development, efek berantai tersebut dapat
terlihat dari kegiatan pembukaan lapangan kerja, peningkatan nilai
tambah dan peningkatan kegiatan ekonomi. Sub sektor mineral dan
batubara memberikan dampak backward linkage dan forward linkage.
Backward linkage yaitu berkembangnya industri yang mendukung
kegiatan industri antara lain: industri material dan industri peralatan
seperti pabrikasi peralatan tambang dan alat-alat berat. Untuk forward
linkage yaitu berkembangnya industri lain diakibatkan adanya
ketersediaan listrik dan adanya batubara untuk energi yang dibutuhkan
industri pengolahan. Jumlah tenaga kerja KK dan PKP2B yang bekerja
pada tahun 2012 adalah sebesar 208 ribu orang, yang meningkat
dibandingkan pada tahun 2009 yang baru 130 ribu orang

Belum optimalnya pengelolaan pertambangan mineral dan
batubara dapat diindikasikan dengan manfaat dari kegiatan
pertambangan mineral dan batubara yang belum dirasakan oleh
masyarakat khususnya masyarakat berada di sekitar kegiatan operasi
pertambangan. Tidak jarang dijumpai kondisi masyarakat yang miskin di
daerah tersebut meskipun lokasinya berdekatan dengan lokasi
pertambangan. Bila dilihat dalam pemberitaan di media cetak yang
memberitakan adanya konflik dengan masyarakat yang diakibatkan oleh
kegiatan pertambangan menjadi indikasi lain bahwa pengelolaan dan
pembangunan pertambangan mineral dan batubara belum optimal.