Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

63

kuat dan selalu bergantung kepada negara lain, menjadi strategi
yang membuyarkan atau mengaburkan persatuan dan kesatuan.

       Banyak cara untuk melaksanakan itu semua, dan yang termudah
adalah mulai intervensinya dengan daerah-daerah terluar dan
tertinggal, kelompok yang terkucilkan, tak terperhatikan, tak tersentuh,
anak-anak generasi muda yang baru tumbuh, yang polos dengan
kehadiran sesuatu yang menarik, menantang, menyenangkan,
mereka belum paham dengan kondisi ini, adalah bagian dari
kelompok yang sangat mudah untuk di aliri sesuatu maksud baru.

       Dunia yang sudah bergeser kepada mudahnya arus informasi
akibat terbukanya jendela dunia, menjadikan budaya asing akan
sangat mudah dan cepat masuk dan memberikan pengaruh besar
dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam kalangan anak dan
remaja. Kondisi ini berimplikasi kuat pada degradasi kepribadian anak
dan remaja dan menjadi penyebab utama musnahnya kepribadian diri
atau karakteristik anak bangsa, kian hari kian tercermin dalam
perilaku mereka.

       Terlebih kelompok anak muda yang berada didaerah perbatasan
dimana kesejahteraan dan keamanan mereka yang terabaikan,
menjadi satu polemik tersendiri. Trend pergaulan anak dan remaja
masa kini, juga semakin jauh dari kehidupan keagamaan mereka,
para remaja senang bergaya hidup bebas yang bersifat hedonistik,
senang hidup hura-hura tanpa berpikir akibat yang akan ditimbulkan
dari perbuatannya itu, secara tidak langsung dan tidak disadari telah
menyumbang sikap negatif para anak dan remaja, banyak dari
mereka yang tingkah lakunya tidak mengetahui sopan santun, tata
 krama dan cenderung tidak peduli, berbicara seenaknya, tidak
 memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan karena budaya
 asing yang menawarkan kebebasan dan keterbukaan tidak sanggup
 dilebur bersama dengan budaya kearifan dari leluhur Indonesia,
 bahkan cenderung dianggap budaya kuno yang tertinggal.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16