Page 14 - Perpustakaan Lemhannas RI

66

kebangsaan. Pemahaman terhadap perkembangan anak tersebut
dapat disimpulkan meliputi aspek kognitif/ intelektual, fisik-motorik,
bahasa, sisi-emosional serta pemahaman nilai-nilai moral dan agama.
Keteladanan tidak diatur dalam sebuah sistem baku dan nilai- nilai ini
digali dari ajaran leluhur, namun bila dalam perkembangan zaman
tidak pernah dimaknai secara serius, maka tidak akan memberikan
hasil apapun, (bentukan nya adalah setiap orang menyadari dampak
dari tindakan yang dilakukan, dampak pada aspek sosial)

Permasalahan lain adalah Tidak adanya Sinergitas Program
Pendidikan Formal, Nonformal, Informal. Padahal kita tahu bahwa
Bakat-kemampuan akan berkembang subur, apabila studi keilmuan
berselaras dengan bakat-kemampuan tersebut. Bila hal itu terjadi,
kebahagiaan dalam kerja bisa dialami dalam hidup sehari-hari, karena
profesinya akan meningkat dengan mantap. Ada pengertian ketiga
jenis pendidikan yang sudah disampaikan pada bab sebelumnya,
yaitu pendidikan formal, nonformal dan informal.

Dalam perjalanan kehidupan seorang anak sejak lahir hingga
persiapan nya untuk mandiri, tiga program pendidikan ini terus
berlangsung bersama nya dengan saling mendukung, saling mengisi
serta saling melengkapi satu sama lain, apa yang disampaikan
disekolah, ketika di teruskan dirumah dan dimasyarakat tidak menjadi
suatu pertentangan, sebagai contoh, seorang anak dididik terbuka
oleh orang tuanya, bebas menyuarakan pendapat dengan bahasa
lugas, namun ketika anak-anak ini pergi sekolah mereka
mendapatkan teguran, tertawaan, sinis dari teman-teman dan guru
karena dianggap tidak sopan, kriteria sopan menjadi rancu antara
maksud pendidikan informal dan formal. Hal lain pula, pola
penyampaian suatu maksud dari suku tertentu berbeda dengan suku
lain, guru dengan segera menyimpulkan anak tersebut tidak sopan
karena menyampaikan masukan dengan lantang dan lugas, seperti
yang diajarkan orang tuanya yang mengharuskan anak-anak nya
berbicara dengan tegas.