Page 7 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 7
61
sehingga tidak ada ruang kosong yang tidak teriiput oleh
Radar Hanud dengan tetap mempertiatikan kondisi geografis
Indonesia. Untuk memantau wilayah yang tidak ter-cover
oleh Radar Hanud, akan digelar KRI berkemampuan Hanud
sebagai Radar gap filler. Penggelaran ini diharapkan untuk
meminimalkan kelemahan yang ada akibat gap/celah yang
tidak teriiput cakupan Radar Hanud dengan kondisi Indonesia
sebagai negara kepulauan. Sehingga mata rantai cakupan
Radar dapat tetap terjalin untuk menghindari terjadinya
penyusupan karena kemungkinan besar pesawat yang lewat
tidak terdeteksi Radar. (Lampiran 5b. Dislokasi Gelar Radar
yang diharapkan)
3) Peluru Kendali (Rudal) dan Meriam Artileri Pertahanan
Udara (Arhanud). Mencermati gelar Rudal dan meriam Arhanud
yang tergelar saat ini dihadapkan wilayah Indonesia yang sangat
luas sebagai negara kepulauan, maka diharapkan Rudal
Pertahanan Udara jarak menengah dan jarak jauh sesuai dengan
kondisi geografis Indonesia untuk diintegrasikan. Rudal jarak
menengah menjadi kebutuhan untuk meningkatkan efektifitas
Pertahanan Udara. Alutsista ini dapat digelar secara terintegrasi
dengan Rudal pendek dan meriam Hanud untuk membentuk area
Pertahanan Udara yang beriapis. Sehingga setiap sasaran udara
dapat ditembak pada jarak berapapun. Artinya, jika serangan udara
lawan akan dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan sistem
Hanud kita. Apabila sistem Hanud krta hanya kuat pada Hanud Trtik
dan lemah pada Hanud Terminal maka lawan akan menyerang
pada ketinggian diatas kemampuan Rudal jarak pendek dan meriam
yang kita miliki. Untuk membentuk suatu Pertahanan Udara
Nasional yang tangguh harus dapat menangkal segala bentuk
ancaman serangan udara, untuk itu diperlukan berbagai macam
Alutsista dengan karakteristik berbeda sehingga dapat membentuk
area Pertahanan Udara yang beriapis. Apabila diurutkan
berdasarkan jangkauan maka area Pertahanan Udara dapat