Page 11 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 11

27

          menyenangkan itu dicoba untuk dilupakan. Namun, bila tindak
          kekerasan fisik tersebut terjadi berulang, maka informasi akan
          bertahan lebih lama dalam ingatan aktif (working memory). Sebagai
          sebuah pengalaman emosi yang bermakna, tindakan kekerasan
          dicatat sebagai sesuatu yang menimbulkan perasaan sakit, sedih,
          takut dan tidak berdaya. Semakin dalam makna dari informasi
          tersebut maka semakin “tertanam” informasi tersebut pada kanal
          Long Term Memory Storage. Sebagai akibatnya, pola rasa terbentuk
          menjadi perasaan dendam dan bend atas kejadian tersebut.
          Namun, ketika individu yang bersangkutan dihadapkan pada suatu
          kondisi yang menyerupai kondisi yang dialaminya, tindak kekerasan
         akan berulang karena telah dianggap sebagai hal yang biasa.
          Bahkan dianggap sebagai tradisi dan dilegalkan. Maka tindak
          kekerasan akan menjadi lingkaran setan yang tidak pernah terputus.10

10. Tinjauan Pustaka
          Pendidikan Karakter dimaknai sebagai upaya secara sadar dan

terencana untuk membantu seseorang memahami, peduli dan bertindak
sesuai dengan nilai nilai etik, sehingga ia mampu untuk menilai “apa yang
dianggap benar”, “peduli atas kebenaran”, dan “bertindak sesuai apa yang
dipercaya sebagai hal yang benar", bahkan ketika ia menerima tekanan
dari luar maupun godaan dari dalam dirinya (Elkind & Sweet, 2004).

         T. Ramli (2003) menyatakan pendidikan karakter memiliki esensi
dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak.
Tujuannya adalah membentuk pribadi seorang individu, supaya menjadi
manusia, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Kriteria umum
manusia, warga masyarakat, dan warga negara yang baik adalah nilai-nilai
sosial tertentu yang dipengaruhi budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh
karena itu, hakikat dari pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di
Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya
bangsa Indonesia.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16