Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

87

sebuah wadah: berdampingan tapi memiliki otonomi dan otoritas sendiri-
sendiri. Kedua, materi pendidikan karakter yang diajarkan mengalami
modifikasi di sana-sini, terutama yang berkaitan langsung dengan
konstruksi karakter khas institusi36yang sudah terbangun puluhan tahun.

         Maka, suka tidak suka, institusi pendidikan vokasional yang
‘bermasalah’ harus introspeksi. Mereka harus berani bercermin untuk
melihat dirinya sendiri; mengurutkan langkah-langkah yang telah dilalui,
mempertanyakan sekaligus menguji cara-cara pengelolaan operasional
dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, dan meneguhkan itikad untuk
melakukan perubahan.

         Langkah-langkah ini tentu harus didukung penuh dan langsung oleh
lembaga-lembaga yang menaunginya, serta di-supervisi oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan—sebagai yang kompeten di bidang
pendidikan sekaligus untuk penyelarasan materi dan metode dengan visi-
misi pendidikan nasional.

         Tanpa langkah-langkah nyata tersebut, institusi pendidikan
vokasional akan gagal dalam memberikan kontribusi bagi bangsa dan
negara— minimal—dalam mengisi momentum emas demografi pada 2025-
2030. Bahkan, sekolah-sekolah vokasional ‘bermasalah’ justru akan
menambah beban bangsa dan negara karena hanya melahirkan ‘produk’
sumberdaya manusia ‘siap pakai’ yang tidak memiliki daya saing dan
kualifikasi yang cukup untuk merebut posisi terbaik dalam momentum emas
demografi tersebut.

         Karena itu, langkah-langkah srategis menurunkan atau bahkan
menghilangkan tradisi tindak kekerasan di lingkungan dunia pendidikan
vokasional harus dilakukan secara sungguh-sungguh dan berkelanjutan,
dengan jalan mengoptimalkan pendidikan karakter.

         Satu hal lagi, semua yang diuraikan di atas maupun rinciannya di
bawah nanti, harus disampaikan dengan pendekatan dan teknik
komunikasi yang tepat.

36 Secara teoritis terbuka pilihan ketiga, yaitu pendidikan karakter mempengaruhi
konstruksi kehidupan dalam institusi pendidikan vokasional. Namun kemungkinannya
sangat kecil dan sangat tidak signifikan. Realitas bahwa tindak kekerasan masih
berlangsung membuktikan kemungkinan ketiga ini sangat tipis.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10