Page 6 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 6

88

          Dalam mendorong perubahan pada institusi pendidikan vokasional,
misalnya, introspeksi dijaga dengan sebaik-baiknya jangan sampai berubah
menjadi langkah mempermalukan diri sendiri. Langkah membangun itikad
yang baik pun harus dikomunikasikan dengan setepat-tepatnya, agar tidak
berubah menjadi ‘bukti bahwa yang telah dilakukan pada masa-masa
sebelumnya adalah langkah dan kebijakan yang salah’.

         Sebagai contoh lain, dalam mendorong civitas academica institusi
pendidikan vokasional untuk meninggalkan tradisi kekerasan (melalui
pendidikan karakter yang terintegrasi dan komprehensif) dan memasuki
paradigma baru tanpa kekerasan, juga dibutuhkan teknik komunikasi yang
tepat, agar tidak dipersepsikan sebagai intervensi berlebihan terhadap
kehidupan institusi tersebut, yang bagi mereka selama ini berjalan baik-baik
saja; dan bila terjadi kasus-kasus kekerasan, itu hanya kasuistis.

         ‘Kegagalan’ pembenahan institusi pendidikan pasca terjadinya
kasus-kasus kematian siswa, pada dasarnya bersumber dari pendekatan
dan teknik komunikasi yang tidak tepat.

         Tim ad hoc datang, menyarankan ini-itu untuk kemudian merombak
dan menggabungkan STPDN dengan IIP menjadi IPDN; tidak ada upaya
mencari masukan mendalam dari para' pihak yang terkait, kurangnya
sosialisasi, pendampingan, monitoring dan evaluasi dan tahun berikutnya
terjadi lagi kasus kekerasan terhadap siswa baru.

         Semua ini terjadi bukan karena substansi persoalan tidak tersentuh,
karena diterjunkan untuk menangani perkara kekerasan di institusi
pendidikan vokasional adalah para pakar yang piawai dan cerdas,
melainkan karena pendekatan dan cara mengkomunikasikannya tidak
prima.

         Institusi pendidikan vokasional yang ‘bermasalah’ bukanlah orang
sakit yang meminta pertolongan melainkan orang sehat walafiat dengan
kehidupan yang baik, tiba-tiba terkapar, dan sesaat kemudian bangkit lagi.
Masyarakat sekitar menilai, peristiwa itu adalah tanda ada sesuatu dalam
kehidupan orang itu yang tidak benar. Tapi bagi orang itu sendiri, peristiwa
itu hanya kasuistis karena jarang terjadi. Jadi, menurut orang itu, hidupnya
baik-baik saja.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11