Page 9 - Perpustakaan Lemhannas RI

11

BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN

6. Umum.
Indonesia memiliki modal untuk menjadi bangsa yang maju,

pemerintah, rakyat, sumber daya alam dan sebagainya. Tapi modal yang
sudah ada ini, belum dimanfaatkan bangsa Indonesia secara tepat.
Indonesia sekarang masih belum berhasil meraih cita-citanya seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Dari sisi Pancasila
sendiri. Pemimpin sekarang kehilangan pegangan. Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia dipinggirkan. Banyak pemimpin yang lupa sila-sila
Pancasila. Kalaupun hafal, mereka belum tentu mengamalkan nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam Pancasila.

Pemerintah cenderung melakukan pembangunan di pusat kota.
Sedangkan di desa-desa, mereka tidak begitu peduli. Antar desa berkelahi,
antar suporter berkelahi, rasa persatuan semakin berkurang, dibuktikan
dengan memudarnya gotong royong antar masyarakat. Semangat gotong
royong yang memudar, karena kecenderungan masyarakat sekarang
mengabaikan demokrasi. Ajaran demokrasi lebih mementingkan
individu/pribadi. Di Dewan Perwkilan Rakyat (DPR) sekarang masih
mempertahankan sistem voting dalam pengambilan keputusan, bukan
secara musyawarah. Permasalahan-permasalahan tersebut akan berdampak
pada bangsa Indonesia sendiri. Lambat laun budaya-budaya Indonesia akan
hilang, contohnya gotong royong dan musyawarah. Dalam sistem
musyawarah, masyarakat yang memiliki suara kecil masih bisa berperan
penting. Tapi kalau voting, suara terbanyak yang akan menang. Dalam
masalah politik, jika pemimpin sekarang disuguhi logika-logika politik dari
barat, maka saat terjun ke masyarakat, mereka cenderung memakai logika
tersebut dan meninggalkan logika politik yang dibangun dari bangsa
Indonesia sendiri. Perlu diketahui, karakter bangsa Indonesia mulai memudar
sejak transisi masa Orde Baru ke masa Reformasi. Pendidikan dan Latihan
untuk menanamkan kedisiplinan jarang diajarkan dalam kepemimpinan dan