Page 5 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 5

BAB III
        KONDISI IMPLEMENTASI PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DAN
        IMPLIKASINYA TERHADAP PENCEGAHAN SEPARATISME SAAT INI

                           SERTA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

11. Umum

I mplementasi pendekatan sosial budaya terhadap konflik gerakan
         separatisme di Provinsi Papua yang selama ini terjadi dalam berbagai
bentuk seperti perjuangan politik OPM untuk mempertahankan tanah Papua
sebagai suatu wilayah yang seakan tidak memiliki hubungan historis apapun
dengan bangsa dan negara Indonesia, bahkan berjuang dengan jiwa dan raga
untuk memisahkan diri dari NKRI. Fakta ini dapat dilakukan hingga saat ini
agar memberikan informasi bahwa gerakan separatisme OPM tetap eksis
dalam memperjuangkan nasib rakyat Papua, padahal sesungguhnya yang
terjadi adalah timbulnya rasa ketidakpuasan segelintir para aktivis OPM yang
selalu membuat rasa kurang nyaman bagi masyarakat. Oleh karena itu
berangkat dari kondisi tersebut tiba gilirannya pemerintah pusat dan
pemerintah daerah bersama seluruh komponen bangsa dan khususnya
masyarakat Papua untuk mensikapi secara arif dan bijaksana dengan memiliki
berbagai upaya sebagai solusi yang tepat, cepat dan terbaik dalam
pencegahan gerakan separatisme melalui berbagai bentuk kegiatan sosial
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia khususnya keragaman sosial budaya
yang dimiliki dan terdapat di wilayah / daerah yang ada di Provinsi Papua.
Dengan demikian budaya maupun kearifan lokal yang dimiliki masyarakat
Papua sebagai pintu awal dalam menyelesaikan masalah Papua secara
menyeluruh dalam berbagai dimensi kehidupan termasuk didalamnya adalah
gerakan separatisme oleh orang-orang yang tergabung dalam Organisasi
Papua Merdeka (OPM).

12. Kondisi Implementasi Pendekatan Sosial Budaya Guna
Pencegahan Separatisme saat ini :

                                                                                                         25
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10