Page 10 - Perpustakaan Lemhannas RI
P. 10
besar masih belum bermakna secara signifikan karena kualitasnya
rendah. Berdasarkan publikasi United Nation Development Program
(UNDP) mengenai Human Development Index (HDI) atau Indeks
Pembangunan Manusia (IPM), IPM Indonesia 0,682, sedangkan urutan
IPM adalah 112 dari 175 negara yang disurvei. Konsekuensinya adalah
lemahnya daya saing SDM Indonesia di dunia kerja potensial.
Masalah lain adalah sebaran penduduk Indonesia yang amat
timpang antar daerah. Lebih dari 50 % penduduk Indonesia di pulau
Jawa, sementara pulau lain seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan
Papua masih amat jarang penduduknya. Dengan alasan jumlah
penduduk yang jarang di daerah tertentu, pemerintah kurang
memperhatikan pembangunan sarana dan prasarana transportasi,
pertanian, dan sebagainya. Malah pada masa lalu daerah pedalaman
yang jarang penduduknya dijadikan lahan untuk menumpuk kekayaan
segelintir orang melalui eksploitasi SKA yang ada. Tragisnya lagi,
pengeksploitasian SKA ini tidak diimbangi dengan kebijakan rehabilitasi
lingkungan, pembangunan sarana dan prasarana ekonomi, sosial,
kesehatan, pendidikan dan program community development lainnya
Fakta demografis masyarakat semacam ini rentan terhadap gejolak
sosial yang dapat berimbas terhadap gejolak lainnya, bahkan dapat
memicu gejolak politik dalam bentuk pemberontakan terhadap
pemerintah.
c. Gatra Sumber Kekayaan Alam (SKA).
Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya SKA seperti hutan
tropis, aneka jenis ikan di laut, keanekaragaman flora dan fauna,
keindahan alam, bahan tambang, dan keragaman budaya yang tinggi.
Sayangnya kekayaan tersebut belum dikelola dan dimanfaatkan dengan
baik, kecuali bahan tambang tertentu seperti minyak dan gas bumi,
emas, tembaga, dan timah. Itupun atas bantuan teknologi negara maju,
sehingga hasilnya juga dinikmati pihak lain. Di satu sisi rakyat secara
kasat mata melihat aktivitas eksploitasi SKA demikian intensif, namun
pada sisi lain hasil yang dinikmati rakyat tidak seberapa, bahkan rakyat
30

